DPR RI Beri Atensi Proyek Drainase Balongbendo, LSM Tuntut Dewan Panggil BBPJN | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

DPR RI Beri Atensi Proyek Drainase Balongbendo, LSM Tuntut Dewan Panggil BBPJN

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Senin, 21 Maret 2022 12:48 WIB

Fondasi tiang PJU dikeruk dan lubang u-ditch dibiarkan mengangga. Membahayakan dan dikhawatirkan roboh menimpa warga.

Mustofa mengaku heran, banyaknya pekerjaan rumah dari proyek tersebut, namun tak ada tindakan signifikan dari BBPJN.

"Banyak tutup u-ditch remuk, banyak kubangan-kubangan lebar, dan dalam bekas galian, tapi kok seperti dibiarkan begitu saja. Apalagi sudah dua bulanan. Ini kan aneh, tidak ada tindakan apa pun dari BBPJN. Ada apa BBPJN?," cetusnya.

"Tidak ada eksen apa pun. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Padahal, dalam setiap proyek itu ada pengawasan dari instansi terkait. Kalau ada pengawasan hasilnya seperti itu apa, mau main-main," pungkasnya.

Imbas proyek ini sudah memancing keresahan masyarakat. Sejumlah warga Balongbendo, bereaksi dengan memagari kubangan-kubangan bekas galian u-ditch dengan menggunakan tali rafia, pasangan banner, tempat sampah, dan tonggak-tonggak kayu yang dipasang kain lusuh.

Di Dusun Bakalan, warga secara sporadis menimbun kubangan dengan u-ditch terbuka sedalam perut orang dewasa dengan menggunakan material pasir. Aksi sosial yang digelar disejumlah titik Kamis (17/3/22) malam diduga sebagai bentuk kekecewaan warga.

Nasib proyek drainase yang diduga mandek sejak dua bulan lalu itu sendiri tak jelas berlanjut atau tidak. Sebab banyak tutup saluran remuk akibat tak kuat menahan beban.

Padahal, proyek tersebut baru digarap sekitar Januari tahun 2022 ini menjadi satu paket dengan rehab dan rekonstruksi jalan nasional di wilayah Kertosono, Jombang, Mojokerto, Gempol, dan Balongbendo (Sidoarjo).

Sebelumnya, Merlan Effendi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN Jawa Timur-Bali menanggapi enteng berbagai persoalan tersebut.

"Soal u-ditch yang pecah-pecah, nggak apa-apa karena dalam masa pemeliharaan. Semuanya memang nggak sempurna, tapi akan aku tuntut harga mati sesuai aturan. Sudah pasti akan kebongkar itu, aspal itu saja bisa kebongkar itu kalau nggak benar," ujarnya.

Dia juga menjawab soal pemilihan gandar 5 ton. "Gandar kita itu hanya 5 ton, nggak besar. Peruntukannya memang bukan untuk (parkir) mobil-mobil yang berat. Nggak boleh mobil itu parkir sampai ke bahu (jalan)," jelasnya. (yep/rev) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video