Perkuat Akses Menuju Kawasan Wisata di Malang Selatan, Gubernur Khofifah Resmikan Jembatan Pelangi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Perkuat Akses Menuju Kawasan Wisata di Malang Selatan, Gubernur Khofifah Resmikan Jembatan Pelangi

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 07 April 2022 18:56 WIB

Gubernur Khofifah didampingi Bupati Sanusi melakukan peninjauan Jembatan Pelangi. foto: ist.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Eksotika seribu pantai di Selatan dipastikan akan semakin mudah terakses melalui Jembatan Pelangi yang siang ini, Kamis (7/4/2022) diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa.

Jembatan Pelangi yang berlokasi di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten itu sengaja dibangun guna menjadi akses yang lebih mudah, lebih kokoh, bagi masyarakat yang ingin berwisata ke berbagai destinasi wisata di kawasan Selatan.

Dalam wawancara dengan media, Gubernur mengatakan, Jembatan Pelangi yang memiliki panjang 120 meter dengan lebar mencapai 7 meter itu diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan warga masyarakat di Kabupaten bagian selatan.

Terlebih, per tahun 2021, Kabupaten telah terbebas dari desa tertinggal. Sehingga, infrastruktur yang terkoneksi satu sama lain menjadi hal vital dalam upaya menjadikan masyarakat Selatan lebih maju dan sejahtera.

"Peningkatan kesejahteraan masyarakat di bagian selatan akan terdorong tumbuh lebih cepat dan produktif dengan seleseinya jembatan ini," ungkapnya.

menyebut, Kementerian PUPR telah menetapkan bahwa jalan di Gondanglegi - Bantur melalui Desa Srigonco itu paling potensial untuk dibangun koneksi dari Kota ke jalur lintas selatan (JLS). Sehingga kehadirannya diproyeksikan akan mempermudah akses jalan menuju kawasan wisata di Selatan.

"Maka jalur dari Gondanglegi ke sini (Srigonco) akan dijadikan jalan nasional. Sehingga, jika percepatan pembebasan lahan sudah bisa dilakukan oleh Pemkab tahun ini, akan mempercepat keputusan final di Kementerian PUPR untuk jadi jalan nasional," jelasnya.

Menurut target, jalan itu juga akan terhubung dengan JLS dengan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini tentu menjadi kabar gembira karena akan kian menghubungkan kawasan Selatan dengan sentra-sentra pendidikan, ekonomi dan sentra kemajuan lainnya.

"Insyaallah di tahun 2023 berdasarkan informasi BBJPN, akan terkoneksi ke JLS," imbuhnya.

Lebih lanjut, juga menyebutkan bahwa dirinya menginginkan dengan kehadiran konektivitas infrastruktur yang memadai akan bisa mengembangkan dan memajukan suatu daerah.

"Koneksitas akan terus kita ikhtiarkan sehingga akan tumbuh kembang kultur masyarakat yang baik dan produktif," ujarnya

Untuk diketahui, usulan nama Jembatan Pelangi yang dibangun dalam kurun waktu empat tahun itu merupakan ide yang muncul untuk menghilangkan kesan mengerikan terhadap nama sebelumnya.

Nama pelangi untuk jembatan itu diambil dari tampilan jembatan yang saat ini telah dicat warna-warni layaknya pelangi pada bagian kiri-kanannnya. Serta jika di malam hari, akan ada lampu yang menyala dengan cantiknya.

"Dulu namanya serem sekali "". Nah, ini harus kita bangun optimisme dan positivisme. Jangan memberikan nama yang menjadikan kita bad mood kalau menyebutnya. Pelangi ini identik dengan keindahan, maka mood kita akan baik pula," harap .

(Gubernur saat meresmikan Jembatan Pelangi)

Usai meninjau kondisi Jembatan Pelangi, Gubernur didampingi Bupati , Wakil Bupati , Sekda Kabupaten , Kabag TU BBJPN Jawa-Bali juga meninjau kawasan JLS seksi 9 dan 10.

Pada ujung kedua seksi tersebut, terdapat lokasi paralayang Batu Waung yang sempat menjadi lokasi penyelenggaraan kompetisi paralayang internasional. Gubernur juga berkesempatan menyaksikan langsung keindahan pantai dari atas bukit serta praktik paralayang oleh para pengelola wisata setempat.

"Semoga apa yang sedang kita upayakan bersama bisa segera terwujud, sehingga Jawa Timur bisa menjadi lokasi diselenggarakannya event internasional paralayang," pungkas .

Bupati Sanusi mengharapkan, Jembatan Pelangi itu bisa membawa keberkahan bagi masyarakat yang ingin melakukan wisata di kawasan Selatan.

Kehadiran Jembatan Pelangi itu diyakini akan memberikan dampak perekonomian masyarakat Selatan yang selama ini tingkat kemiskinan masih tinggi. Oleh karenanya, koneksitas antara Raya dan Selatan bisa mempercepat dan mendukung arus informasi serta ekonomi bagi masyarakatnya.

"Jika nanti semua terkoneksi akan memberikan dampak terhadap perekonomian dan membuka akses antara Raya dan Selatan," ungkapnya.

"Terlebih ada banyak lokasi wisata yang tebentang sepanjang 130km di kawasan JLS. Ini akan jadi optimisme kita bersama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," tambah Sanusi

Di tempat yang sama, Kadis PU Romdhoni melaporkan, perjalanan pembangunan jembatan tersebut dibangun di tahun 2017 yang diawali dengan membuka jalan baru kurang lebih sepanjang 1 km. Proses pembangunan dilanjutkan pada tahun kedua yang membangun pondasi sebelah selatan dan sebelahnya. Memasuki sekitar tahun 2020, pembangunan dilanjutkan dengan menanamkan kerangka baja dan pekerjaan beton bisa diselesaikan.

Total anggaran untuk pembangunan jembatan itu khususnya fisik sebesar Rp24,7 miliar dan untuk lahan pembebasan warga menggunakan sistem pinjam kepada lahan miliki Perhutani di sisi selatan.

"Kalau jalan ini terselesaikan, jarak tempuh tidak sampai 1 jam yang selama ini menempuh jarak 2 jam dari Kepanjen," tutupnya. (dev/ari)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video