Tafsir Al-Hijr 33-34: Semoga Jokowi Bukan Presiden Boneka | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr 33-34: Semoga Jokowi Bukan Presiden Boneka

Editor: Revol
Selasa, 14 April 2015 00:48 WIB

Ilustrasi: Jokowi.

Lihatlah, setiap kali ada koruptor yang digelandang ke meja pengadilan, lalu dijebloskan ke penjara. Para kawan-kawan dekat berkerumun memberi dukungan dan semangat untuk bersabar, diyakinkan sebagai tidak bersalah, hanya korban politik, korban kriminilisasi dan sebagainya. Tidak satupun yang bersikap menembus hati ketaqwaan paling dalam, dengan menasehati agar muhasabah, menimbang-bimbang dosa tersembunyi yang pernah dilakukan, segera bertobat dan cukup ini sebagai peringatan dan seterusnya.

Manusia memang nyandang lupa, keliru dan berpontensi berbuat dosa. Nah, sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh syetan dan diusahakan sekuat tenaga, dengan segala cara agar menjadi kenyataan. Tapi ingat, dalam diri yang sama, dalam jiwa yang sama, dalam kemampuan yang sama, dalam waktu yang sama, manusia juga punya potensi berbuat baik. Inilah yang disarankan Tuhan untuk segera menjadi kenyataan. Bagi seorang muslim, sifat baik dan potensi baik pemberian Tuhan inilah yang seharusnya diwujudkan menjadi amal baik, bukan cenderung dan mentolerir yang buruk-buruk. Jadi, berbuat dosa memang manusiawi, tapi berbuat baik lebih dari manusiawi.

Dari informasi neraka berpintu-pintu itu, seorang bisa berkomentar dan bertanya nakal, "itu berarti ada pintu khusus untuk artis-artis porno, ada pintu khusus para koruptor, penjudi, pemabok dst. Lalu untuk kiai ada apa tidak pak?".

"Tidak hanya kiai, presiden pun tak ada jaminan bebas dari pintu neraka. Kiai juga manusia. Meski banyak beramal shalih, tapi bisa jadi tidak amanah. Bantuan sapi di pesantren-pesantren, umumnya dilaporkan mati dan tidak ada ceritanya, Allahu a'lam".

Menanggapi leletnya menentukan kapolri, seorang pengamat mengkhawatirkan Jokowi sebagai presiden boneka. Meski demikian, tapi tafsir ini berharap "Semoga Jokowi presiden sejatinya, bukan presiden boneka dan kelak kita terhindar dari tujuh pintu neraka". 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video