Peringatan Hari Toilet se-Dunia, Apa Kabar Toilet Umum dan Tempat Ibadah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Peringatan Hari Toilet se-Dunia, Apa Kabar Toilet Umum dan Tempat Ibadah

Editor: MMA
Rabu, 09 November 2022 13:19 WIB

Dahlan Iskan

Naning lahir di Magelang, SD di Swedia, SMA di Belanda, dan kuliah di Belanda, Inggris, dan Amerika. Ketika pulang ke tanah air dia tidak bisa berbahasa Indonesia. "Tapi saya mengerti bahasa Jawa," ujar Naning yang ayahnyi asal Magelang, bekerja di setneg lalu pindah ke Kemenlu. "Waktu pulang saya kursus bahasa Indonesia dulu di Santa Ursula," ujar Naning.

Gelar Naning banyak: sarjana lingkungan, arsitek, dan desainer. Dia punya kantor arsitek di Jakarta. Terkenal sekali. Dia juga mendirikan Green Building Counsel. Dia fokus di situ. Akhirnya dia dipercaya sebagai lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat green building dan green product. "Dulu orang Indonesia harus mencari sertifikat ke Singapura. Mahal," ujar Naning. "Sekarang tidak ada lagi yang ke Singapura," katanyi.

Aktivitasnyi di dunia lingkungan membuat Naning jadi perhatian dunia. Ketika dunia perlu mendorong perbaikan iklim di Indonesia Naning yang diundang.

Naning-lah yang mendorong perubahan kata 'cleaning service di bandara Jakarta menjadi facility care. Dia juga yang mengharuskan mereka pakai seragam yang bagus. "Dengan sebutan facility care saya maksudkan agar mereka bisa menegur pengguna yang sembrono," ujar Naning. "Mereka harus berani menegur. Kan bajunya tidak kalah bagus," ujar Naning.

Memang banyak pemakai umum yang menganggap mereka masih pesuruh. Harga diri itu yang harus dibangun. Saya pun, ketika itu, sering ikut mereka membersihkan –lalu dikritik sebagai pencitraan itu.

Naning baru saja membangun umum di Pantai Kuta, Bali. Dilengkapi dengan shower. Lokasinya di ujung pantai Kuta. Itulah umum standar untuk wisata pantai. Saya belum pernah melihatnya. Kalau ada pembaca Disway yang mendahului saya, tolonglah itu difoto. Apakah benar-benar baik dan fungsional. Lalu, apakah banyak yang memanfaatkannya.

Naning juga lagi membangun di pinggir sungai Serayu, Banyumas, Jateng. Agar sungai jangan lagi menjadi terpanjang di dunia. "Sekarang ini 80 persen air sungai sudah tercemar kotoran manusia," ujar Naning.

"Mengapa di Serayu? Bukan di Kalimas atau Bengawan Solo?"

"Hanya karena ada anak muda di desa itu yang merasa terpanggil. Ia juga siap menangani sampai pemeliharaannya," ujar Naning. "Membangun umum mudah. Siapa yang memelihara?" ujar Naning. "Yang di Kuta itu dipelihara oleh pemuda setempat," katanyi.

"Mana yang lebih baik: umum di Indonesia atau di India?" tanya saya.

"Di India ada political will," ujar Naning. "Di sana mulai ada wanita yang minta dowri dalam bentuk calon suami membangun keluarga," ujar Naning.

Di Tiongkok soal sampai menjadi program nasional: revolusi . Di Tiongkok nya terparah di dunia. Dulu. Revolusi itu berhasil. Yang tersisa tinggal sedikit –sedikitnya Tiongkok.

Naning mungkin perlu membentuk asosiasi pabrik, asosiasi masjid dan musala, asosiasi rumah sakit, asosiasi terminal dan stasiun, asosiasi pompa bensin, dan asosiasi perkantoran pemerintah. (Dahlan Iskan).

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan meilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video