KUA dan Puskesmas di Tuban Bersinergi Tekan Angka Stunting
Editor: Siswanto
Wartawan: Gunawan Wihandono
Selasa, 29 November 2022 21:36 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tingkat stunting yang terjadi di Kabupaten Tuban terbilang cukup tinggi. Sesuai data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) prevalensi stunting di Bumi Wali sekitar 25,1 persen. Dimana, angka tersebut berada diatas provinsi dan nasional, yakni sekitar 23,5 persen dan 24,4 persen.
Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Ahmad Munir berupaya, turut andil dalam menekan angka stunting di Tuban. Sebab, permasalahan stunting menjadi tanggungjawab pemerintah daerah bersama stake holdernya termasuk dari Kementerian Agama.
BACA JUGA:
Bak Sinetron, Penjual Sayur Keliling ini Bisa Naik Haji Setelah Menabung 20 Tahun
20 Calon Jemaah Haji Lansia Asal Tuban Gagal Berangkat ke Tanah Suci
Terlilit Utang, 2 Pemuda di Tuban Nekat Curi Motor dan Handphone
Beri Makan Monyet dan Ikan, Tradisi Sedekah Bumi Masih Lestari di Sendang Bektiharjo Tuban
"Harapan Mas Bupati di tahun 2024 angka stunting bisa menurun hingga 14 persen," kata Ahmad Munir setelah memberikan materi Bimbingan Perkawinan, di aula Puskesmas Palang, Selasa (29/11/2022).
Menurutnya, langkah yang dilakukan KUA Palang bersinergi dengan Puskesmas sangat tepat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan memberikan pengetahuan akibat stunting utamanya bagi calon pengantin.
"Stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai," tuturnya.