Tafsir Al-Hijr 47: Yang Umroh Masuk Surga, KBIH-nya di Neraka | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr 47: Yang Umroh Masuk Surga, KBIH-nya di Neraka

Rabu, 03 Juni 2015 23:30 WIB

Ilustrasi. (foto: brighterlife)

Makanya, dalam koalisi politik tidak ada yang abadi, selain kepentingan itu sendiri. Meskipun yang diurus itu masjid, lembaga pendidikan, pesantren, jika di antara pengurusnya ada yang curang, maka berpotensi bubar. Obatnya cuma satu, setiap yang curang harus dibuang.

Dulu, bimbingan ibadah haji itu mulia. Tapi, seiring perkembangan ekonomi dan persaingan bisnis, pengusaha KBIH tidak beda dengan travel biasa. Ini bisnis halal dan menjanjikan. Kongsi KBIH bisa jadi awalnya bagus, saling memberi, saling menjual pamor dan saling percaya. Begitu penghasilan melimpah, kadang ada yang curang dengan merasa lebih berjasa, bisa berdiri sendiri, lalu mendepak temannya seolah tanpa pernah punya jasa.

Itulah potret pengurus KBIH yang sudah terasuki nafsu syaithaniah. Tapi karena labelnya Ka'bah dan citranya tanah suci, pelaku bisnisnya juga berjubah dan berpeci putih, habib, uztadz, gus atau kiai, maka masih nampak sebagai bisnis suci, meskipun di dalamnya umeg rebutan pasar, merasa punya wilayah, mengklaim "iki wong-ku, jama'ah-ku, wilayah-ku dst,". Jika dalam bisnis ka'bah ini ada kedengkian dan perseteruan, maka surga-pun enggan menyapa, meski mereka setiap bulan merangkul ka'bah.

Bisa jadi, orang yang diantar umrah atau haji mendapatkan balasan surga karena kemabrurannya, sedangkan KBIH yang ngantar ada di neraka karena ada kedengkian antar sesama dan upahnya sudah diambil dulu waktu di dunia. Semoga kita terhindar dari dengki dan iri. 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video