UII Launching Pusat Studi Agama dan Demokrasi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

UII Launching Pusat Studi Agama dan Demokrasi

Editor: Redaksi
Rabu, 22 Mei 2024 15:26 WIB

Peluncuran Pusat Studi Agama dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

“Melalui pendirian Pusat Studi Agama dan Demokrasi, kami ingin melantangkan pesan dan mengedukasi publik bahwa pembajakan demokrasi dapat dilakukan dengan modus operandi baru yang mengelabui, dan karenanya kesadaran baru perlu ditumbuhkan,” kata Fathul.

Sementara itu, dalam pidato kuncinya, Ketua Dewan Pembina MMD Initiative, Prof. mengatakan, dalam 10 tahun terakhir demokrasi sebagai pilihan politik Indonesia mengalami kemunduran hebat. Politik dinasti, intervensi terhadap lembaga peradilan dan pelemahan masyarakat sipil menjadi tandanya. 

Hal itu membutuhkan gerakan-gerakan yang tidak cuma mampu menjaga, tapi juga merawat Indonesia. Dengan demikian, Indonesia ke depan benar-benar dapat mewujudkan segala cita-cita yang sudah dengan luhur ditorehkan oleh para pendiri bangsa. 

"Maka itu, kampus perlu bergerak dan kehadiran Pusat Studi Agama dan Demokrasi diharapkan bisa menjaga dan merawat Indonesia," tutur guru besar Fakultas Hukum UII itu.

Pusat Studi Agama dan Demokrasi ini didukung dan akan dikelola oleh sejumlah tokoh bangsa dari berbagai latar belakang. Mereka merupakan figur-figur yang peduli terhadap kemajuan kehidupan beragama dan bernegara, serta memiliki komitmen kuat dalam peningkatan demokrasi.

Sejumlah nama penting akan duduk dalam Dewan Penasehat, antara lain mantan Menko Polhukam , mantan Kepala LPS dan Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, mantan Ketua Komisi Yudisial, Suparman Marzuki, akademisi UII yang juga Direktur MMD Initiative, Asmai Ishak, mantan anggota DPR, Erwin Moeslimin Singajuru, dan budayawan Butet Kartaredjasa. Sedangkan, Masduki ditunjuk sebagai Kepala Pusat Studi Agama dan Demokrasi yang dalam waktu dekat akan menyusun dan melengkapi kepengurusan organisasi.

Selain itu, terdapat tokoh-tokoh lain yang akan menempati posisi sebagai tim ahli, seperti pemikir Islam lulusan Harvard, Sukidi, penulis Hamid Basyaib, advokat senior Ari Yusuf Amir, ekonom yang juga Rektor UWM Edy Suandi Hamid, ahli hukum tata negara Ni'matul Huda, aktivis dan dosen STF Driyarkara Yanuar Nugroho, sejumlah tokoh penting lainnya. (*)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video