Istri Nabi Luth Durhaka, Raja Namrud Meninggal Dipentung Kepala, Nabi Ibrahim Dibakar Merasa Sejuk | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Istri Nabi Luth Durhaka, Raja Namrud Meninggal Dipentung Kepala, Nabi Ibrahim Dibakar Merasa Sejuk

Editor: MMA
Minggu, 26 Mei 2024 10:30 WIB

Dr KH A. Mustain Syafi'ie

Namrud, selanjutnya disiksa Tuhan dengan disengsarakan terlebih dahulu, seperti kisah yang sudah kita paparkan sebelumnya. Mula-mula, dia melihat sendiri ternaknya, seperti kuda kesayangan, unta, mati mengenaskan dimakan hewan kecil sebangsa nyamuk ganas hingga dagingnya bersih tinggal tulang belulang.

Lalu sebagian tentaranya, lalu orang dekatnya, lalu dirinya sendiri yang mati dengan memukul-mukul kepala sendiri, tapi tidak puas. Lalu menyuruh anak buahnya memukuli kepalanya. Makin keras, makin terasa, makin keras, makin terasa, dan akhirnya mati dipentungi anak buah sendiri.

Setelah tumbang, Tuhan mengangkat kisah A.S. yang disandingkan dengan kisah perjuangan A.S. Riwayat paling populer, hal itu karena antara A.S. dan A.S. masih keluarga dan hidup semasa. Satu preode ada dua nabi. itu pamannya . Atau Luth keponakan A.S.

yang diselamatkan dari siksaan raja, kini nabi Luth juga diselamatkan dari adzab yang menimpa kaumnya secara besar-besaran dan sangat mengerikan. Yakni, gempa dahsyat yang bisa menjungkir balikkan bumi yang sedang mereka diami.

Permukaan tanah ambles tenggelam beserta apa yang ada. Sementara tanah yang di perut bumi menyembul keluar ke permukaan, “... ja’alna ‘aliyaha safilaha”. Tidak hanya itu, lalu turun hujan batu yang tidak bisa dilukiskan kengeriannya, “wa amtharna ‘alaiha hijarah..” (Hud:82).

Semua habis dan binasa kecuali A.S., anak-anak perempuannya yang diselamatkan Tuhan. Sementara istrinya ikut binasa bersama kaumnya. Istri nabi Luth A.S., selain kufur, durhaka, dia membantu rakyat menjahati suaminya sendiri, tanpa mau mendengar nasihat sedikit pun.

Penyelamatan AS tersebut karena sebelumnya sudah diberitahu oleh Tuhan, bahwa menjelang subuh nanti akan ada bencana alam mengerikan, maka Luth A.S. dan pengikutnya pergi lebih dulu secara diam-diam sebelum adzab tiba.

Rombongan Luth A.S. bergegas dari tempat asalnya, yaitu Sodum menuju Syam atau Syiria yang oleh ayat kaji ini (71) disebut sebagai bumi keberkahan, “al-ardl allati barakna fiha”. Di sana, mereka menetap dan hidup nikmat dengan keleluasaan beribadah dan beragama. Tidak disebutkan seperti apa kehidupan Luth A.S. selanjutnya.

Penyelamatan Luth A.S. di atas dikisahkan dicelah-celah kisah penyelamatan Ibrahim A.S. Tetapi, pada ayat lanjutannya (72) Tuhan mengisahkan keberkahan sektor keturunan. Nama mereka disebutkan, yaitu Ishaq A.S. sebagai anak dan Ya’qub A.S. sebagai nafilah atau cucu.

Dari nama-nama tersebut mengisyaratkan, bahwa orang tua mereka adalah Ibrahim A.S., bukan Luth A.S. karena Ishaq adalah anak kandung A.S. dari istri Sarah, sedangkan Ya’qub adalah cucunya.

Anak cucu Ibrahim A.S. selanjutnya diutus menjadi nabi-nabi pada zamannya. Mereka adalah tokoh dan panutan umat, aktif menjalankan shalat, menunaikan zakat, dan punya pengabdian penuh kepada Allah SWT. Dari sini, kisah Luth A.S. putus dan akan ditutur pada ayat 74-75 berikutnya.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video