Petani di Jabon Mengeluh Sawah Kekeringan, Ini Langkah yang Diambil Pemkab Sidoarjo | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Petani di Jabon Mengeluh Sawah Kekeringan, Ini Langkah yang Diambil Pemkab Sidoarjo

Editor: Novandryo
Selasa, 04 Juni 2024 21:40 WIB

Sawah yang mengalami kekeringan di Kecamatan Jabon, Sidoarjo. (Dok. Humas Pemkab Sidoarjo)

SIDOARJO,BANGSAONLINE.com - Para petani di Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo mengeluh karena padi yang ditanam terancam mati.

Hal ini dikarenakan lahan seluas 120 hektare tersebut mengalami kekeringan.

Sidoarjo, Subandi mengatakan, jika permasalahan petani ini perlu perhatian serius pemerintah.

Sebab, jika terjadi gagal panen, maka stabilitas ketahanan pangan berpotensi terganggu.

Ia meminta Kepala UPT Air dan Jalan yang ada di kecamatan untuk pengaturan pembagian irigasi yang baik.

Khususnya difokuskan untuk lahan yang kering agar pembagian air untuk pengairan sawah tidak menimbulkan persoalan.

"Kasihan petani, memasuki musim tanam tapi tidak bisa menanam padi karena terkendala pengairan lahan pertanian,"ujarnya.

Menurut Subandi, memang memasuki musim kemarau mempengaruhi debit air sungai yang biasa mengaliri sawah Desa Kupang. Akibatnya pembagian air irigasi dari sungai Mangetan Kanal Desa Mliriprowo Kecamatan Tarik kurang optimal.

Pemerintah daerah akan berupaya memberikan bantuan pompa air sekaligus BBM nya. Selain itu, juga akan berupaya untuk memfungsikan kembali rumah pompa air peninggalan Belanda yang ada di Jabon.

"Kita akan perintahkan PU (Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo) untuk audiensi ke Kementerian Pertanian dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU PR di Jakarta. Karena kita perlu ijin agar pintu air yang ada pompa besar di Jabon itu bisa kita fungsikan kembali untuk menambah debit air yang ada di daerah Jabon," ujarnya

Sementara itu Kepala Desa Kupang Mukhamad mengatakan terdapat 190 hektar lahan persawahan di desanya. 

Dari seluruh luas lahan tersebut, 120 hektarnya mengalami kekurangan air. Akibatnya bibit padi siap tanam terancam mati bila sawah segera tidak dialiri.

"Kondisi Ini sudah sepuluh hari berlangsung. Pihak desa sudah menyampaikan ke dinas terkait. Namun harus tetap menunggu jadwal gilir air,"ucapnya.

Mukhamad sangat berharap air irigasi segera masuk ke persawahan desanya sesuai jadwalnya. 

Dengan begitu bibit padi yang berusia 15 sampai 20 hari dapat segera ditanam. Kondisi persawahan Desa Kupang ini sudah emergency, mohon pemerintah daerah dan dinas terkait segera membantu mengatasi kekeringan lahan ini.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video