Jembatan Kenjeran Terancam Mangkrak, Hingga Agustus belum Ada Tanda-tanda Kelar
Jumat, 14 Agustus 2015 21:39 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Proyek pembangunan Jembatan Kenjeran yang nilainya mencapai Rp 200 miliar terancam mangkrak. Menurut anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya, Vinsensius Awey, Jumat (14/8), hingga bulan Agustus ini proses pembangunan hanya mencapai 60 persen.
Harusnya, jembatan tersebut selesai tahun ini juga, karena bukan termasuk proyek multiyears. “Sampai Agustus ini Jembatan Kenjeran belum ada tanda-tanda selesai,” terangnya.
BACA JUGA:
Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Eri Cahyadi Terbitkan SE Larangan Judi Online di Lingkungan Pemkot Surabaya
Politisi Partai Nasdem ini memperkirakan, apabila dikerjakan dengan sistem kebut yang selesai hanya pada pengerjaan fisik konstruksi. Sedangkan ornamen lainnya, seperti jogging track, air mancur dan sebagainya dimungkinkan tak tuntas. “Fisik Konstruksi mungkin selesai, tapi pengerjaan seluruhnya, finishingnya termasuk ornamen di dalamnya tidak selesai,” katanya.
Pria yang akrab disapa Awey ini menegaskan jika pembangunan jembatan tak selesai dampak negatifnya bukan saja terhadap estetika kota namun juga membahayakan masyarakat sekitar. “Kalau mangkrak berbahaya bagi perahu nelayan atau siapapun yang melintas sekitar itu,” tegasnya.
Awey meminta, pemerintah kota harus mendesak pihak pelaksana proyek, yakni PT Hutama Karya untuk menuntaskan pembangunan jembatan Kenjeran, diantaranya dengan menambah jumlah pekerjanya maupun jam kerja.
“Pemkot harus serius mengejar agar Hutama Karya bertanggung jawab menyelesaikannya,” paparnya. Ia mengungkapkan, Pembangunan Jembatan kenjeran merupakan proyek pertama kalinya yang dikerjakan PT Hutama Karya bekerjasama dengan pemerintah kota surabaya.