Kiai Asep Pimpin Istighatsah Temu NU se-Dunia di Makkah, Dihadiri 2.000 Warga NU | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kiai Asep Pimpin Istighatsah Temu NU se-Dunia di Makkah, Dihadiri 2.000 Warga NU

Editor: M Mas'ud Adnan
Sabtu, 22 Juni 2024 16:39 WIB

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat memimpin istgihatsah dan tahlil dalam acara Silaturahim dan Temu NU se-Dunia ke-22 di Ballroom Hotel Al Tayseer Tower di kawasan Jarwal Makkah Arab Saudi, Jumat 21 Juni 2024. Foto: istimewa

"Selamat datang untuk warga NU yang hadir sore ini. Luar biasa semangatnya," kata Kiai Imron dikutip Risalah NU Online.

Kiai Imron menceritakan bahwa berdiri tidak lepas dari peran Presiden ke-4 Indonesia ().

"Saat itu kami datang ke untuk meminta diresmikan, mengatakan bahwa NU bukan miliknya pribadi. Lalu, kami diminta untuk datang ke Muktamar NU ke-30 di Lirboyo untuk mengesahkan PCINU di arena Muktamar," tutur Kiai Imron.

Sementara Katib Aam Syuriah PBNU KH Akhmad Said Asrori menegaskan pentingnya bersyukur bagi para warga NU yang telah diberi kesempatan untuk ibadah haji.

"Barang siapa meninggal dalam haji, maka ia wafat dalam keadaan syahid. Bila ada jamaah yang wafat, keluarga mohon mengikhlaskan. Haji adalah seutama jihad. Semoga jihad kita diterima oleh Allah," kata Kiai Akhmad Asrori.

Katib Aam Syuriah PBNU KH Akhmad Said Asrori saat menyampaikan pidatp dalam dalam acara Silaturahim dan Temu NU se-Dunia ke-22 di Ballroom Hotel Al Tayseer Tower di kawasan Jarwal Makkah Arab Saudi, Jumat 21 Juni 2024. Foto: Risalah NU Online.

Ia juga mengingatkan jamaah haji tentang posisi strategis NU di Indonesia. "Martin van Bruinessen menyatakan, kalau Indonesia tidak ada NU akan mudah terpecah. NU banyak yang mencintai. Salah satu benteng NKRI adalah NU," ujar pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu.

Menurut dia, anugerah ini harus dijaga. Kedudukan strategis NU, kata dia, ada dua amanah bagi NU. Yaitu tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan.

"Pertama adalah amanah diniyah atau tanggung jawab keagamaan. Akidah kita adalah Ahlussunah wal Jamaah. Maka kita yakin, kita ini on the track. Insyaallah NU adalah jam'iyah mardhiyah atau organisasi yang diridhai Allah," tegas Kiai Akhmad Assrori seperti dikutip NU Online.

Ia menegaskan, haji adalah termasuk usaha untuk memperkuat akidah dan keimanan. "Nabi menjelaskan, ambillah dariku manasik kalian. Bagaimana perjuangan kita di Arafah kemarin, itu dalam rangka mengikuti ajaran Nabi Muhammad," katanya.

Dalam acara Temu NU itu hadir juga Ketua PBNU Masyhuri Malik, Prof. Abdul A'la, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin, Ketua LTN NU Zubaedi Raqib, Ketua Umum PB PMII Abdullah Sukri, pelawak Qomar, dan Pimpinan Aswaja NU Center Jawa Timur KH Ma'ruf Khozin.

Juga hadir perwakilan PWNU dari berbagai provinsi, termasuk para banom NU dari berbagai daerah, seperti Lazisnu, ISNU dan lainnya.

Sementara Rais Aam Syuriah PBNU KH Miftakhul Ahyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus), yang dijadwalkan hadir tak tampak.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video