UAC Pacet MoU dengan Universitas Zaituna Tunisia, Kiai Asep: Semoga Jadi Universitas Internasional
Editor: M Mas'ud Adnan
Jumat, 05 Juli 2024 19:54 WIB
“Pelatihan-pelatihan. Tentu saja termasuk penulisan ilmiah atau jurnal internasional,” kata Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, Unviversitas KH Abdul Chalim memiliki banyak jurnal ilmiah. “Ada 14 jurnal. Dua diantaranya scopus. Scopus ini tingkatan jurnal tertinggi,” kata Kiai Asep.
Scopus adalah database jurnal ilmiah yang dikelola oleh perusahaan informasi ilmiah Elsevier. Diluncurkan pada tahun 2004, Scopus mengindeks lebih dari 24.000 jurnal ilmiah, konferensi, dan seri buku dari lebih dari 5.000 publisher di seluruh dunia.
“Ya alhamdulillah, semoga menjadi International University,” harap Kiai Asep.
Kiai Asep juga menjelaskan bahwa Universitas Zaituna adalah perguruan tinggi tertua di dunia. Menurut dia, Universitas Zaituna adalah termasuk dari tiga perguruan tinggi tertua di dunia.
“Yaitu Universitas Al-Azhar Mesir, Universitas Al-Qurawiyin, Maroko, dan Universitas Zaitunah, Tunisia,” jelas putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU itu lagi.
Unvivesitas Al-Azhar adalah universitas negeri di Kairo Mesir. Perguruan tinggi ini berdiri pada 970 M dan secara resmi diorganisir pada tahun 988.
Universitas Al-Qurawiyin juga universitas negeri di Fes Maroko. Perguruan tinggi ini berdiri sejak awal hingga pertengahan abad ke-9, tepatnya tahun 859 M.
Sementara Univesitas Zaitunah berdiri pada tahun 737 M. Universitas negeri terkemuka yang berada di Tunis Tunisia itu menjadi salah satu bukti peninggalan peradaban Islam dalam bentuk pendidikan.
Menurut Kiai Asep, UAC tidak hanya bekerjasama dengan Universitas Zaituna. Tapi juga dengan universitas lain. “Universitas KH Abdul Chalim juga bekerjasama dengan universitas internasional lain,” kata Kiai Asep. Termasuk dengan Universitas Al Azhar Mesir.
Bahkan santri alumni Pondok Pesantren Amanatul Ummah banyak sekali yang saat ini kuliah di Univeritas Al-Azhar Mesir. Pantauan BANGSAONLINE sekitar 430 lebih santri Amanatul Ummah yang sedang melanjukan kuliah di Al-Azhar Mesir.
“Kita punya mu’adalah,” tutur Kiai Asep. Sehingga mudah sekali santri Amanatul Ummah diterima di Universitas Al-Azhar Mesir. (MMA)