Desa Pucung Jadi Pilot Project Pertanian Tembakau Jinten | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Desa Pucung Jadi Pilot Project Pertanian Tembakau Jinten

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Syuhud
Kamis, 18 Juli 2024 18:19 WIB

Kepala Dusun Tamping, Joko Tayusman, saat menunjukkan tanaman tembakau jenis jinten yang begitu subur. Foto: Ist

"Kita masih menjual daun basah. Karena kita belum punya alat pencacah sendiri. Tetapi ke depannya dengan perjalanan pertanian tembakau yang sedang kita kembangkan ini, akan ada subsidi khusus untuk alat pencacah dari Dinas Pertanian. Saat ini, kita masih menjual daun tambakau basah, per 2 tonnya Rp8 juta," ucapnya.

Disebutkan olehnya, musim panen tembakau akan berlangsung maksimal 3 bulan. Terkait pengairan, pemerintah desa memfasilitasi sumur bor di beberapa lokasi (sawah) yang akan terhubung dengan JUT berupa akses jalan pertanian yang saat ini progresnya berada di angka 30 persen.

"Tanaman tembakau itu masih umur 53 hari jenis tembakau jinten. Kita bisa lihat daunya menghijau dan tebal. Jualnya kita mengandalkan berat. Dan tembakau jenis jinten biasanya untuk rokok merk Djarum. Tembakau tidak terlalu butuh air banyak. Hanya butuh kelembapan tanah saja," katanya.

Saat ini, lanjut Joko, Desa Pucung menjadi desa dengan lahan tembakau terluas di Kota Pudak. Dipilih jenis jinten karena memiliki bobot yang bagus, sehingga bisa meningkatkan hasil panen.

"Pupuk yang kita pakai NPK urea ZA, SP36 dan ZK. Dan sudah disubsidi dari pemerintah daerah. Kita dapat bibit tembakau jinten dari dinas pertanian. Masing-masing kelompok tani (poktan) dapat 4 bungkus bisa ditanam untuk 20 hektare. Kita juga dapat plastik UV untuk pembenihan dari dinas pertanian," pungkasnya.

Desa Pucung memiliki 50,5 hektare lahan pertanian yang hendak dijadikan lahan penanaman tembakau. Hingga saat ini, wilayah itu menjadi pilot project penanaman tembakau di Gresik. (hud/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video