Lagi, Polisi Gerebek Praktek Elpiji Oplosan di Sidoarjo, Pemilik Lolos Lagi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Lagi, Polisi Gerebek Praktek Elpiji Oplosan di Sidoarjo, Pemilik Lolos Lagi

Kamis, 17 September 2015 23:25 WIB

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemilik usaha elpiji oplosan selalu sukses kabur ketika dilakukan penggerebekan oleh polisi. Pun, ketika jajaran Polsek Sidoarjo Kota menggerebek rumah kontrakan yang diduga mengoplos elpiji di Perumahan Pesona Permata Gading 2 Blok B-10 Desa Bluru Kidul Kecamatan Sidoarjo, Kamis (17/9).

Buktinya, polisi hanya berhasil mengamankan 2 pekerja oplosan elpiji milik Andi Hermawan (37) warga Perumahan Auri Kelurahan Lemahputro Kecamatan Sidoarjo. Keduanya yakni I Ketut Oka Tamala (43) warga Jalan Pahlawan RT 04 RW 01 Kelurahan Lemahputro Kecamatan Sidoarjo dan Siswanto (22) warga Dusun Persil Sukorejo Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Sukodono, Lumajang. Sedangkan pemilik usaha opolosan sedang tidak ada di tempat ketika digerebek karena sedang pergi ke Jombang.

Dari TKP, polisi mengamankan barang bukti (BB) berupa 1 unit mobil Suzuki pikap Nopol W- 8563- NO, 63 tabung elpiji berukuran 12 kilogram siap jual, 148 tabung elpiji berukuran 3 kilogram tanpa isi, 2 buah plastik, 4 buah kabel elemen listrik, 1 tas kresek tutup elpiji, 2 colokan listrik dan 1 buah selang dengan panjang 4 cm.

Penggerebekan dilakukan setelah petugas menerima informasi dari warga kalau sering ada aktifitas yang mencurigakan di rumah kontrakan tersebut. Setiap pagi hari, mobil pikap selalu keluar masuk mengangkut elpiji 12 kilogram dari rumah tersebut. Bahkan, sejak dikontrak 3 bulan lalu, tidak ada konfirmasi kepada RT dan RW setempat.

“Setelah kami datangi, ternyata memang di dalam rumah digunakan untuk pengoplosan elpiji. Dua pekerja dan barang bukti langsung kami amankan ke Polsek,” kata Kanitreskrim Polsek Sidoarjo Kota Aiptu Sulasno kepada wartawan, Kamis (17/9).

Saat dilakukan pemeriksaan, sambung Sulasno, terungkap kalau praktek pengoplosan elpiji dilakukan sejak 2 bulan lalu. Sedangkan jam kerjanya, mulai pukul 06.00 - 14.00 WIB.

“Mereka bisa mengoplos 150 tabung 3 kilogram menjadi 60 tabung 12 kilogram dalam sehari. Masing-masing tabung 12 kilogram diisi dengan 4 tabung elpiji 3 kilogram," imbuhnya.

Modus yang digunakan, tabung elpiji 3 kilogram dimasukkan ke dalam bak besar yang disambungkan dengan kabel elemen listrik dan diisi air agar air mendidih. Setelah mendidih, dimasukkan selang ke dalam tabung elpiji 3 kilogram ke 12 kilogram. Secara otomatis gas akan berpindah.

Menurut Sulasno, pemilik oplosan bisa meraup untung sebesar Rp 62 ribu. Sebab, 4 tabung elpiji 3 kilogram dibeli dengan harga Rp 68 ribu. “Mereka menjualnya dengan harga Rp 130 ribu kepada toko-toko yang ada di Sidoarjo. Harga itu memang lebih murah dibandingkan dengan harga-harga di toko pada umumnya yang mencapai Rp 150 ribu,” ungkapnya.

Sementara itu, I Ketut mengaku tidak mengetahui dengan praktik oplosan elpiji tersebut. Bapak tiga anak itu hanya mengetahui kerja dengan Andi yang bertugas memindahkan gas dari tabung 3 kilogram ke 12 kilogram. “Saya tidak tahu, yang saya tahu hanya disuruh memindahkan saja. Soalnya saya sendiri juga tidak memiliki pekerjaan lain. Saya per hari diberi upah Rp 100 ribu dan uang makan Rp 15 ribu, udah itu saja," ujarnya. (cat/sho)

 

 Tag:   kriminal Sidoarjo

Berita Terkait

Bangsaonline Video