Kini Ada Pendangkalan Khittah NU, Kiai Zezen Ajak tangkal Penyusupan di Luar Aswaja | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kini Ada Pendangkalan Khittah NU, Kiai Zezen Ajak tangkal Penyusupan di Luar Aswaja

Editor: MA
Sabtu, 17 Oktober 2015 10:09 WIB

KH Zainal Abidin. foto: youtube

Sebelumnya diberitakan BANGSAONLINE.com bahwa kekecewaan terhadap KH Said Aqil Siraj tampaknya kian meluas. Buktinya, langkah mufaroqoh terhadap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Siraj terus menjalar ke berbagai pesantren di berbagai daerah.

Semula Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur yang mengawali mufaraoqoh terhadap PBNU. Pesantren peninggalan KHR As’ad Syamsul Arifin yang kini diasuh cucunya, KH Ahmad Azaim Ibramy ini menganggap Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang tak sah karena pelaksanaanya banyak melanggar AD/ART dan menista para kiai, terutama kiai PCNU dan PWNU.

Sikap memisahkan diri dari PBNU kepemimpinan Said Aqil itu juga dilakukan KH TGH. L. A. Khoiry Adnan, pengasuh Pondok Pesantren Attamimy Brangsak Praya Kab. Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kiai Khoiry Adnan selain pengasuh pesantren besar di Lombok juga Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB.

Ia mengaku telah menerima dan membaca dengan cermat "Maklumat Mufaroqoh" yang ditandatangani oleh KHR. Ach. Azaim Ibrohimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur tanggal 21 September 2015, sebagai pelanjut perjuangan Khadratussyekh KHR. As'ad Syamsul Arifin.

”Sangat mengesankan karena keputusan tersebut didasarkan atas pengamatan bathiniyah dan lahiriyah. Dalam hal pengamatan bathiniyah saya ikut melakukan istikhoroh, ternyata isyaratnya sama dengan pendapat KHR. Ach. Azaim Ibrohimy, sedangkan secara lahiriyah saya menyaksikan sendiri bagaimana kemungkaran penyelenggara muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Alun-alun Jombang tersebut,” kata Kiai Khoiry Adnan dalam keterangan tertulisnya yang diterimaBANGSAONLINE.com, Senin (28/9/2015). Tampaknya gelombang penolakan terhadap Said Aqil Siradj terus membesar dan meluas. “Ini akhirnya NU yang menanggung beban,” kata seorang ketua PWNU kepada BANGSAONLINE.com. (ma)

 

 Tag:   muktamar-nu

Berita Terkait

Bangsaonline Video