Kritisi Pejabat Main Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, SBY Mengaku Ditekan Istana | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kritisi Pejabat Main Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, SBY Mengaku Ditekan Istana

Selasa, 09 Februari 2016 22:33 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono

"Sebetulnya tidak dilarang keluarga pejabat menjalankan bisnis, di banyak negara dilakukan. Kalau memang ada keluarga pejabat, jelaskan saja ada, company-nya apa, sepanjang tidak melanggar hukum sesuai dengan UU, negara tidak dirugikan, itu tidak apa-apa," tegas .

Menanggapi tudingan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki membantah adanya orang di lingkaran Istana yang menekan Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ().

"Nggak ada. Melalui cara seperti apa kami menekan?" kata Teten.

Ia pun menampik ucapan yang merasa ditekan agar tidak menyampaikan kritik lagi terhadap pemerintahan saat ini melalui pesan singkat secara pribadi. "Oh, nggak ada. Saya kira nggak ada. Justru kritik itu kan untuk mengingatkan kami supaya tetap lurus," ucapnya.

Politikus PDIP ini menambahkan bahwa selama ini pemerintah selalu terbuka dan siap dikritik oleh pihak manapun sebagai proses demokrasi. "Setiap hari kami dikritik, faktanya seperti itu. Tidak ada pemerintah manapun yang menolak kritik. Itu kan masukan, siapapun bisa ajukan kritik," tambahnya.

Sementara Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai, apa yang dilakukan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono () terkait orang di lingkaran Istana yang mengirim pesan kepada dirinya hanyalah manuver. Kata Desmond, takut masa lalunya dibongkar oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Sebenarnya dia lalai, takut dibongkar masa lalunya," kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/2).

Menurut Desmond, hanya ingin menaikkan kepopulerannya dengan melempar bola panas langsung ke Istana. Jika betul-betul ingin mengkritik dan turut serta membangun bangsa, seharusnya dilakukan sejak awal memimpin.

Desmond menambahkan, jangan sampai rakyat terkecoh dan punya prasangka yang tidak baik terhadap pemerintah ataupun kepada . Dia mencium momen ini hanya sebagai ajang pemicu bagi agar tetap populer karena dia langsung menembakkan isunya ke lingkaran Istana.

"Apakah memang cari pemicu aja, agar kelihatan dia mengkritik. Di kepala saya, dia () ingin populer, kenapa dia pakai triger dari Istana," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk memperluas jarak kajian proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, Jonan menyebut kereta cepat yang memiliki total panjang 142 KM pihaknya baru menerima dokumen hanya untuk kajian panjang 5 km.

"Saya menerima kajian hanya 5 km, kan ini mau bertahap sekaligus studi," kata Jonan saat konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/2).

Jonan mengaku dapat mengerti apabila PT KCIC baru menyodorkan dokumen kajian untuk panjang 5 Km dengan alasan untuk dilakukan secara bertahap. Namun, kata dia, sebaiknya untuk tahap awal minimal sepertiga dari keseluruhan total panjang proyek kereta cepat.

"Masa 142 km detil desainnya 5 km, ya paling tidak 35 km, minimal sepertiganya lah," ujarnya.

Selain itu, Jonan juga meminta agar PT KCIC untuk segera melengkapi izin pembangunan dan konsesi proyek ini. Sebab, dia menyebut hal tersebut tidaklah sulit untuk dilakukan. "Anggap saja seperti urus IMB," ujarnya. (mer/det/lan)

Sumber: merdeka.com/detik.com

 

sumber : merdeka.com/detik.com

 Tag:   Jokowi SBY

Berita Terkait

Bangsaonline Video