Tafsir Al-Nahl 68-69: Antara Nabi dan Tawon | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Nahl 68-69: Antara Nabi dan Tawon

Selasa, 15 Maret 2016 01:39 WIB

Kini Tuhan melengkapi kenikmatan itu melalui tawon atau lebah yang memproduk madu. Selain sebagai minuman menyehatkan, juga sangat bagus sebagai obat yang bermanfaat bagi manusia.

Yang menarik dari tawon ini adalah hubungannya dengan Tuhan dalam hal transformasi pengetahuan. Transfer pengetahuan terhadap tawon Tuhan menggunakan kata "Wahyu, Auha". Sebuah kata yang biasa dipakai untuk mentransfer wahyu kepada para nabi atau utusan-Nya. Begitu penghormatan Tuhan kepada komunitas lebah, seolah wahyu untuk manusia diwakili oleh para nabi, sementara "wahyu" kepada hewan diwakili oleh tawon. "wa auha rabbuk ila al-nahl".

Dari lambang kebahasaan ini, nampak sekali bahwa derajat lebah sungguh terhormat di atas hewan yang lain, seperti terhormatnya para nabi di atas rata-rata manusia. Ya, meski begitu, lebah bukanlah nabi para hewan. Dan setelah jatuh ke rana tafsir, maknanya tidaklah sama. Wahyu kepada nabi adalah wahyu sejatinya, berupa Kalamullah atau kitab suci, sedangan pewahyuan kepada lebah hanyalah pengilhaman, insting, kecerdasan naluria biasa, seperti kebanyakan para hewan.

Induk ayam kok tahu, bila telor-telor itu dierami selama tiga minggu ke depan bakal menetas menjadi baby yang imut dan lucu. Dari mana pemikiran itu? Itulah ilham yang diajarkan Tuhan. Tapi kenapa ayam jago tidak punya pemikiran mengerami telor seperti betinanya? Allah a'lam. Rupanya ayam jago itu lebih tertarik mengerami cewek lain, ketimbang mikir generasi.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video