Tafsir Al-Nahl 70: Umur Panjang, Mudah-mudahan Bukan Kutukan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Nahl 70: Umur Panjang, Mudah-mudahan Bukan Kutukan

Rabu, 04 Mei 2016 13:43 WIB

ilustrasi

Buruh yang bekerja untuk juragan Adi, harusnya meminta bayaran kepada Adi. Tidak masuk akal, bekerja untuk Adi, bayarannya minta ke juragan Ali.

Kedua, sebagai peringatan kepada mereka yang berumur panjang, bahwa tidaklah umur panjang itu mesti lebih baik. Usia sangat tua justeru sengsara, karena fisik tidak lagi mampu melakukan pekerjaan secara normal. Tulang rapuh dan badan loyo, sehingga amal ibadah tidak lagi optimal.

Apalagi dilanda pikun, ingatan tidak stabil sehingga kehidupannya tidak normal dan membebani orang lain. Bila seperti ini, lalu apa baiknya berumur panjang. Itulah yang disebut "ardzal al-'umur" pada ayat studi ini (70). Kita berlindung diri dari keburukan umur ini.

Nabi Muhammad SAW berdoa: "A'udzu bik min an uradd ila ardzal al-umur". Aku berlindung diri kepada-Mu ya Allah dari usia tua yang hina". Begitu Sa'd ibn Abi Waqqas meriwayatkan.

Ya, yang terbaik adalah orang yang panjang usianya, banyak pula amal kebajikannya. Jika tidak, yang terpenting adalah usia berbarakah, penuh dengan amal produktif, meski tidak panjang usia.     

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video