Tafsir Al-Nahl 80: Konstruksi Rumah Ideal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Nahl 80: Konstruksi Rumah Ideal

Wartawan: -
Selasa, 07 Juni 2016 10:41 WIB

Ilustrasi

Ahli tasawwuf mengingatkan soal tenang dan tidak tenang dalam menghuni rumah ini dengan merujuk standar ibadah. Rumah tinggal dituntut bisa mendukung ibadah, meningkatkan amal ketaqwaan, semisal mendukung rajinnya shalat jamaah di masjid, mudah diakses, terbuka untuk iktikaf dan amal sosial lainnya. Bukan rumah yang serba lengkap fasiitas duniawi seperti yang diiklankan oleh dunia properti modern sekarang. Hunian dekat Mall, dekat bandara, dengan lapangan golf, fasilitas kolam renang, area jogging, sekian menit dari rumah sakit dan seterusnya. Semua itu wajar karena standar mereka adalah duniawi. Tapi "sakana" di sini adalah komplek, tidak sekedar nyaman duniawi, tapi nyaman pula ukhrawi.

Sedangkan kata "buyut" yang pada ayat ini diunggah sebagai berbahan dasar dari kulit binatang (julud al-an'am), maka maksudnya adalah kemah atau tenda. Sifatnya ringan dibawa, mudah dipasang dan mudah pula dibongkar (tastakhiffunaha yawm tha'nikum wa yaum iqamatikum). Dalam ayat ini, setidaknya Tuhan telah memberikan gambaran tentang sifat rumah, bahan, konstuksi yang disesuaikan kebutuhan. Hal ini juga terkait dengan kondisi alam setempat.

Pertama, konsep rumah "sakana" (tetap, tenang) tentu untuk lingkungan alau kondisi alam yang stabil, aman gempa dan penghuninya menetap, bukan nomaden atau berpindah, baik karena pekerjaan atau kebutuhan lain. Tentu saja bahan dan materialnya dipilihkan yang kuat, seperti konstruksi baja, tembok, batu bata dan lain-lain.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video