Tafsir Al-Qur'an: Menunggu Sikap Tuhan Soal Nusantara Mengaji | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Qur'an: Menunggu Sikap Tuhan Soal Nusantara Mengaji

Wartawan: -
Jumat, 10 Juni 2016 15:05 WIB

Al-Qur'an adalah cahaya, adalah hidayah Tuhan yang bisa menembus siapa saja yang dikehendaki. Proyeksinya adalah mengubah keburukan menjadi kebaikan, kezaliman menjadi keadilan, bukan sebaliknya. Umar ibn al-Khattab yang semula serius hendak membunuh Nabi, begitu mendengar ayat al-Qur'an dibaca adiknya, mendadak berubah menjadi muslim setia, bahkan menjadi khalifah. Tak ada kebalikannya. Tidak ada orang yang malah menjadi kafir, malah makin berbuat dosa karena al-Qur'an.

Kembali kepada keberkahan khataman al-Qur'an 300.000 kali yang menghasilkan 3.081.000.000. kebajikan. Jika kebajikan itu ditebar kepada seluruh penduduk Nusantra yang berjumlah sekitar 254 juta jiwa, maka masing-masing orang akan mendapat lebih kurang 12.129 kebajikan atau keberkahan al-Qur'an. Kita yakin terhadap kucuran kebajikan ini karena sabda Nabi tidak pernah bohong. Soal seperti apa bentuk kebajikan itu, itulah yang menjadi rahasia Tuhan dan kita sama sekali tidak pernah mampu mengerti, paling banter menduga-duga.

Apakah termasuk non muslim bisa mendapatkan keberkahan dari Nusantara Mengaji ini?. Tentu dapat. Sebab al-Qur'an adalah hidangan Tuhan yang disajikan terbuka di dibumi (Ma'dabah Allah fi al-Ardl). Hidangan Tuhan ini berdasar sifat rahmat-Nya yang lintas diskriminasi, baik agama, ras maupun gender. Jangan berkata bahwa al-Qur'an itu kitab suci bagian umat islam, melainkan katakanlah, bahwa al-Qur'an itu kita suci bagi semua umat manusia. Bagi yang beriman akan mendapat kebahagiaan ganda, di dunia dan di akhirat, sedangkan bagi yang tidak beriman hanya mendapatkan di dunia saja.

Sekali lagi, tebarah keberkahan itu mutlak kebijakan Tuhan dan pasti ditunaikan karena Tuhan tidak pernah ingkar janji. Itu semua dengan syarat melakukan khataman tersebut dengan niat ibadah, lillahi ta'ala. Dari niat inilah akan lahir hikmah, kebajikan, keberkahan seperti ditera di atas.

Andai ada orang yang memanfaatkan khataman tersebut untuk kepentingan pribadi, bolehkah? Asalkan masih dalam koridor yang dibenarkan agama atau sifatnya mubah, seperti untuk kesembuhan, lulus ujian nasional, mendapat jodoh, terpilih menjadi ini dan itu seperti isyarat pada gambar tokoh yang terpampang di baleho-baleho sponsor, maka dibolehkan.

Andai 3.081.000.000 kebajikan itu ditumpahkan kepada lima orang pimpinnan KPK, maka masing-masing akan mendapakan 616.220.000 spirit kebajikan al-Qur'an. Efeknya sangat posisitif, sehingga kelima pimpinan KPK itu akan makin tercerahkan, makin yakin dan gigih, makin semangat memberantas korupsi secara totalitas tanpa tebang pilih sesuai spirit al-Qur'an.

Atau, bagaimana seandainya khataman itu terdapat maksud agar seseorang selamat dari tangan KPK?. Jika dia benar-benar tidak melakukan korupsi, maka al-Qur'an akan hadir menolong, entah seperti apa bentuknya. Meskipun berbagai niat dan kepentingan terselubung dalam Nusantara Mengaji, tapi Tuhan tidak pernah galau dan kebingungan. Kita download rahmat Tuhan sembari tetap yakin, bahwa al-Qur'an tidak pernah salah dan Tuhan pasti memberi yang terbaik. Barakallah fikum.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video