Ketua Dewan dan Wali Kota Sepakat Tutup Dolly Tanggal 19 Juni
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: maulana
Jumat, 23 Mei 2014 21:38 WIB
"Saya sudah sampaikan kepada bu Risma secara lisan, jangan gentar terhadap pihak yang menentang penutupan Dolly. Baik dari internal (pemkot) maupun eksternal (PSK, mucikari, dan warga). Pokoknya saya mendukung 100 persen penutupan Dolly, jangan sampai ada yang tersisa satu pun," tegas Machmud.
Di sisi lain, Koordinator Gerakan Rakyat Bersatu (GRB), elemen masyarakat yang menolak penutupan Dolly, Saputro mengatakan, dari lima RW di Keluraan Putat Jaya yang terdampak atas penutupan Dolly, tidak ada yang sepakat jika lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu ditutup.
Selama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dianggap hanya menjual janji-janji saja. Jika pemkot berencana memberi ganti rugi pada warga terdampak, sampai saat ini belum ada yang menerima ganti rugi. Warga juga tidak percaya jika nanti Dolly akan diubah oleh pemkot menjadi sentra perdagangan. Sebab, lokalisasi yang sudah ditutup seperti Tambakasri, hingga kini masih beroperasi seperti biasa. Justru warga setempat hidupnya makin sulit setelah lokalisasi di tempat tersebut ditutup pemkot."Apa itu Pemkot, janji-janji saja. Semua warga di lima RW di Putat Jaya menolak penutupan," terangnya.