Jokowi: Uang Orang Indonesia di Luar Negeri Rp 11 Ribu Triliun, Faisal Basri: Mafia Masuk Sistem | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jokowi: Uang Orang Indonesia di Luar Negeri Rp 11 Ribu Triliun, Faisal Basri: Mafia Masuk Sistem

Senin, 01 Agustus 2016 23:12 WIB

Presiden Jokowi membuka sosialisasi tax amnesty atau pengampunan pajak yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kemarin (1/8). foto: tempo.co

Hal lainnya, ia mencontohkan, Indonesia kini tengah membangun infrastruktur, tapi BUMN-BUMN di bidang karya, kerjanya malah membangun banyak hotel-hotel.

Hal ini dibuktikan dengan makin menjamurnya hotel di kota-kota besar yang membuat harga penginapan menjadi semakin kompetitif.

"BUMN Negara bangun hotel, kenapa tidak bangun infrastruktur. Biayanya dari Penyertaan Modal Negara (PMN)," tegas Faisal sembari menggebrak meja.

Selanjutnya, program . Ia mengkritik habis-habisan program yang menurutnya, tidak akan pernah mencapai target penerimaan repatriasi ini. Ia menggunakan logika sederhana. Yakni, bagaimana mungkin orang kaya Indonesia di luar negeri, yang sudah menetap bertahun-tahun di luar negeri, perusahannya sudah di luar negeri, akan kembali ke Indonesia bawa uang.

"95 persen saya pesimis mencapai Rp 150 triliun. Contoh uang orang Indonesia di Singapura. Mereka sudah permanen residance, perusahannya sudah register di Singapura, apa urusannya bawa balik ke Indonesia lagi," pungkas Faisal.

Pada sosialisasi di JIExpo, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini.

Ajakan Sri tidak hanya agar masyarakat mendeklarasikan atau mengungkapkan harta yang selama ini disembunyikan, tetapi agar masyarakat juga mau membawa pulang dananya yang selama ini ada di luar negeri.

"Daripada dananya di luar negeri digunakan untuk membangun negara orang. Lebih baik dibawa pulang untuk membangun negara sendiri," kata Sri.

Sri mengatakan, dana orang Indonesia yang selama ini ada di luar negeri, bila dibawa pulang bisa dimanfaatkan untuk membangun berbagai macam infrastruktur yang sangat dibutuhkan di dalam negeri. Selama ini infrastruktur itu sulit dibangun karena sumber pendanaan dalam negeri sangat terbatas.

"Saya melihat ini kesempatan luar biasa bagi Indonesia untuk membangun sektor keuangan dan pasar modal agar lebih dalam karena cukup likuiditas. Yang bawa uang kembali ke Indonesia memiliki peran penting membangun pondasi ekonomi Indonesia agar mampu membiayai pembangunan dengan sumber dana sendiri," kata dia. (kcm/tic/rmol/lan)

Sumber: kompas.com/detik.com

 

sumber : kompas.com/detik.com

 Tag:   tax amnesty

Berita Terkait

Bangsaonline Video