Menguak Praktik Pungli di Kota Santri (8): Tak Ada Langkah Konkret, Saber Pungli Cuma Seremonial
Sabtu, 29 Oktober 2016 17:58 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Gebrakan Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyapu bersih pungutan liar (saber pungli) patut diapresiasi. Namun gaungnya tak kunjung menggelora di Kabupaten Jombang.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur LInK (Lingkar Indonesia untuk Keadilan), Aan Anshori kepada Bangsaonline. Ia mengatakan, beberapa hari lalu memang sempat ada seremonial di Polres Jombang untuk peluncuran program SMART. Program ini diklaim sebagai tindak lanjut penindakan terhadap praktik pungli di kota santri.
BACA JUGA:
Keluhkan Dugaan Pungli, Puluhan Warga Jombang Geruduk Cabdindik Jatim
Ketahuan Pungli, Oknum Perwira Polisi di Jombang Dicopot dari Jabatannya
Diduga Korupsi dan Lakukan Pungli, Kades Sukorejo Jombang Dilaporkan Warganya ke Kejari
Menguak Praktik Pungli di Kota Santri (10), Pengusaha: 'Biaya' Satu Izin Lingkungan Rp 50 Juta
"Akan tetapi saya belum melihat langkah konkret di tubuh birokrasi pemkab maupun instansi lain. Padahal kita tahu sektor layanan publik masih rawan pungli, misalnya di lingkungan Dinas Pendidikan, BLH maupun Badan Pelayanan Perizinan," kata Aan.
Tak hanya itu, mantan aktivis PMII Jombang itu menyebut, di banyak sekolah, praktik pungli dengan berbagai kedok masih marak terjadi, begitu juga di level desa yang kurang lebih sama kondisinya.