Banyuwangi Ethno Carnival 2016, Dimeriahkan 40 Gandrung Bule
Jumat, 11 November 2016 23:13 WIB
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Event akbar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang akan berlangsung hari ini, Sabtu (12/11) tidak hanya menjadi pertunjukkan kolosal fashion etnik yang dikemas secara modern. Momen ini juga akan jadi panggung memamerkan potensi yang ada di desa-desa Banyuwangi. Salah satunya adalah Desa Gintangan yang tersohor dengan kerajinan bambu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Desa Gintangan telah lama terkenal sebagai desa penghasil kerajinan bambu yang produknya bahkan telah diekspor ke beberapa negara. Tidak hanya jadi produk andalan, Desa ini juga sampai mengadakan karnaval serupa BEC di desanya dengan kostum megah menggunakan bahan dasar bambu.
BACA JUGA:
Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
Pameran Seni Rupa ArtOs, Khofifah: Jadi Penyemangat Seniman Lokal untuk Terus Berkembang
Nelayan Muncar Gelar Petik Laut Secara Sederhana di Masa Pandemi
Kenalkan Tradisi pada Generasi Muda, Komunitas Adat Osing Banyuwangi Dirikan Sekolah Adat Pesinauan
“Kami ingin memberikan penghargaan kepada warga Desa Gintangan yang tidak hanya mendukung perekonomian daerah lewat kerajinan bambunya tapi juga bersemangat memunculkan kreatifitasnya dengan mengemas potensi gintangan lewat karnaval. Dengan ditampilkan di BEC. Kami ingin bisa menginspirasi desa-desa lain untuk berinovasi,” kata Anas.
BEC 2016 akan mengangkat tema asal mula nama Banyuwangi Legenda Sritanjung dan Sidopekso. Event ini menampilkan kemegahan busana dengan inspirasi dari tokoh-tokoh pada legenda tersebut yakni Putri Sritanjung, Patih Sidopekso dan Raja Blambangan Prabu Sulah Hadi Kromo. Parade Bamboo Carnival sendiri akan tampil berturut-turut bersama para talent BEC tersebut.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya MY Bramuda menambahkan, selain dimeriahkan Bamboo Festival, BEC juga akan diramaikan oleh penampilan 40 bule yang akan ikut berjalan di catwalk dengan menggunakan busana tradisonal Banyuwangi.