Box Culvert Bikin Jalan Sidotopo Wetan tak Macet dan tak Banjir Lagi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Box Culvert Bikin Jalan Sidotopo Wetan tak Macet dan tak Banjir Lagi

Jumat, 06 Januari 2017 21:55 WIB

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wajah kawasan di Jalan Sidotopo Wetan, Kecamatan Simokerto yang dulunya selalu padat lalu lintas dan juga menjadi langganan genangan air ketika musim hujan, kini telah berubah. Adalah pembangunan box culvert oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak 2012 lalu yang telah mengubah kawasan itu menjadi lebih nyaman bagi warganya.

Dulu, kawasan Jalan Sidotopo Wetan hanya memiliki satu jalur jalan dengan dua lajur yang difungsikan dua arah (utara-selatan). Sehingga, kemacetan terjadi hampir setiap hari karena volume kendaraan yang cukup padat. Lalu, saluran air yang tepat berada di samping jalan, juga acapkali tidak mampu menampung kapasitas air hujan yang berlebih sehingga menyebabkan banjir.

Baru ketika pembangunan box culvert yang dilakukan Pemkot Surabaya sejak tahun 2012 hingga 2016, masalah kemacetan lalu lintas dan juga genangan air di kawasan padat hunian penduduk tersebut, teratasi. Selama empat tahun, sudah terbangun sepanjang 1756 meter yang terdiri dari dua jalur jalan. Satu jalur masing-masing ke arah utara dan selatan dengan masing-masing memiliki dua lajur.

“Dulu kawasan ini selalu banjir ketika musim hujan. Lalu lintasnya juga macet karena jalannya cuma satu jalur. Di atas saluran airnya lalu dibangun box culvert. Kita kerjakan empat tahun,” tegas Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika peresmian box culvert Jalan Sidotopo Wetan Kecamatan Simokerto, Jumat (6/1/2017).

Peresmian box culvert tersebut dihadiri Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat dan beberapa kepala SKPD Pemkot Surabaya, serta Camat Simokerto, Henny Indriaty.

Menurut wali kota, pembangunan sistem drainase di kawasan tersebut tidak mudah dan juga membutuhkan anggaran yang cukup besar. Yakni sebesar 105,078 miliar. Ini dikarenakan sanitasinya yang kurang bagus.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video