Tak Ada Saksi,Suara Jokowi-JK di 17 TPS Ketapang Di-nol-kan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tak Ada Saksi,Suara Jokowi-JK di 17 TPS Ketapang Di-nol-kan

Editor: rosihan c anwar
Wartawan: bahri, imam hambali, ida okvinita
Rabu, 16 Juli 2014 22:12 WIB

?Rapat Pleno Terbuka KPU Bangkalan untuk penghitungan manual perolehan suara dalam Pilpres, 9 Juli lalu. Foto:imam hambali/BANGSAONLINE

Hasil rakapitulasi KPU BangkalanCapres dan Cawapres no urut satu Prabowo-Hatta menang dengan perolehan 644.608 suara, sementara nomor dua sebanyak 149.258 suara. Dari suara total sah 793.866.

Saksi dari pasangan nomor urut dua, Suyitono mengajukan keberatan yang disampaikan setelah rekapitulasi usai. Menurutnya, jomplangnya perolehan suara Jokowi - JK dengan Prabowo - Hatta tak lepas dari peran sebagian besar kepala desa yang menjadi tim pemenangan. "Sehingga terjadi penekanan-penekanan kepada PPS dan KPPS. Bisa dilihat dari tingkat kehadiran di setiap desa yang mencapai 90 - 95 persen," terangnya

Selain itu, timnya juga menemukan banyak coretan tipe-x pada formulir C1. Padahal, di papan plano pihaknya telah mendokemtasikan hasil perolehan suara. Perubahan angka itu, disebutkan Suyitno seperti 135 berubah menjadi 35. Angka 118 berubah menjadi 18. "Hal itu kami temukan di Desa Pesanggrahan Kecamatan Kwanyar dan Desa Sambiyen Kecamatan Konang," ucapnya.

Rekapitulasi suara diketahui setelah 18 Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membacakan form DA dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilpres dan Wapres oleh KPU Bangkalan di Aula PKPN, kemarin (16/7).

Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar menyatakan, keberatan yang disampaikan pihak saksi dari nomor urut dua itu tidak terkait dengan proses rekapitulasi yang baru saja usai. Keberatan itu terkait proses rekapitulasi yang telah dilaksanakan di tingkat KPPS dan PPS."Seharusnya, tiap tim sukses segera melaporkan saat itu juga ke panwas. Tapi hingga saat ini tidak ada satu pun laporan, sehingga rekapitulasi di tingkat PPK dan PPS berjalan lancar," terangnya.

Adapun di Sumenep, saksi dari Capres nomer satu, Syafrudin Budiman, enggan tanda tangan berita acara rekapitulasi di KPU. Beberapa keberatan yang diajukannya yakni di Desa Karamian, Kecamatan/ kepulauan Masalembu. Di tingkat Panitia Pemungutan suara (PPS), rekapitulasi dilakukan di luar jadwal tahapan yang telah ditentukan KPU.

Syafrudin juga menuliskan keberatan dengan tingkat partisipasi pemilih di Desa Masakambing, Kecamatan Masalembu yang mencapai 75 persen. Ia melihat kejanggalan dengan tingginya angka partisipasi pemilih tersebut, mengingat di desa lainnya seperti Suka Jeruk dan Masalima, tingkat kehadiran pemilih maksimal 60 persen. "Masak di Masakambing yang tempatnya lebih jauh, di Pulau tersendiri, medannya sulit, partisipasi pemilihnya bisa sangat tinggi? Ini kan menimbulkan kecurigaan," ungkapnya.

Dalam rekapitulasi manual di KPU, pasangan Prabowo-Hatta, dinyatakan unggul dengan perolehan 332.956 suara, sedangkan Jokowi-JK meraih 245.410 suara.

Ketua KPU Sumenep, A. Warits menjelaskan, rekapitulasi manual tersebut merupakan real count perolehan suara pasangan capres/cawapres. (hri/mam/nit/ros)

 

 Tag:   Madura

Berita Terkait

Bangsaonline Video