Amerika, Saudi, Indonesia, Diprediksi Lebaran Senin, Pakistan Selasa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Amerika, Saudi, Indonesia, Diprediksi Lebaran Senin, Pakistan Selasa

Sabtu, 26 Juli 2014 10:18 WIB

Hari Raya di Arab Saudi juga diprediksi jatuh pada tanggal 28 Juli 2014. Perkiraan itu berdasarkan pengamatan dari organisasi astronomi Islam di Arab Saudi.

Dikutip dari Alarabiya, Kamis (25/7/2014), Kepala Proyek Observasi Hilal Arab Saudi, Mohammad Shawkat Oudah mengatakan, mayoritas negara-negara muslim sepertinya sudah akan bisa melihat bulan Syawal pada hari Minggu 27 Juli 2014.

Menurut dia, kelahiran bulan baru akan terjadi sebelum matahari tenggelam, di mana sisa bayangan bulan masih terlihat di langit setelah matahari tenggelam pada hari tersebut, akan terlihat di mayoritas negara Arab.

Sementara Sharjah Planetarium dari Departemen Informasi dan Budaya Uni Emirat Arab (UEA) memprediksi 1 Syawal akan jatuh pada hari Senin 28 Juli 2014. Sesuai dengan Arab Saudi.

Pakar astronomi yang juga Kepala Supervisi Sharjah Planetarium, Ibrahim Al Jarwan mengatakan kepada harian Al Ittihad, seperti dikutip dari Gulf Business, kalkulasi astronomi menunjukkan hilal Syawal akan terlihat pada hari Minggu 27 Juli pukul 2.42 sore waktu setempat.

Dengan demikian, Senin 28 Juli menjadi hari pertama Syawal dan hari Idul Fitri.

Di Pakistan, Idul Fitri justru akan dirayakan pada hari Selasa 29 Juli. Depertemen Meteorologi Pakistan memprediksi kemungkinan bulan baru terlihat pada 28 Juli, sehingga 1 Syawal jatuh pada 29 Juli.

Menurut Departemen Meteorologi tersebut, 40 persen wilayah Pakistan akan berawan pada tanggal 28 Juli, artinya kemungkinan besar bulan akan terlihat di wilayah pantai Balochistan dan Sindh.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin memperkirakan pelaksanaan Idul Fitri 1435 H di Indonesia tidak akan ada perbedaan antara pemerintah dengan ormas Islam khususnya Muhamadiyah. Alasannya, ketinggian hilal pada awal bulan Syawal di atas batas yang ditentukan.

"Menurut penghitungan hisab itu nanti posisi hilal diperkirakan di atas 2 derajat," ujar Lukman usai acara buka puasa bersama ormas Islam di kediamannya di Widya Chandra III, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Lukman menjelaskan, selama ini perbedaan penetapan tanggal 1 Syawal atau hari Idul Fitri disebabkan perbedaan cara pandang dalam menentukan batas minimum hilal dapat dilihat (rukyat). Pandangan pertama, lanjut waketum PPP ini, menyebutkan hilal dapat dirukyat jika di atas 2 derajat. Jika dalam metode hisab hilal kemungkinan di posisi di atas 2 derajat, maka ini disebut imkanur rukyat.

Pandangan kedua, dia melanjutkan, hilal dapat dilihat tidak harus di atas 2 derajat, tetapi di atas 0 derajat pun sudah dapat dilihat.

"Nah sekarang ini, menurut hisab, posisi hilal kemungkinan nanti sudah di atas 2 derajat," jelas Lukman.

Mantan wakil ketua MPR ini mengatakan, sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1435 H akan digelar di Kementerian Agama pada Minggu 27 Juli 2014 mendatang. Seperti dalam sidang isbat sebelumnya, sidang nanti juga akan mengundang perwakilan dari ormas-ormas Islam, kedutaan besar negara sahabat, dan pakar astronomi. Informasi yang didapat dari hisab akan dikonfirmasi melalui rukyatul hilal.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video