Mercedes Rilis Mobil yang Bisa Nyetir Sendiri | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mercedes Rilis Mobil yang Bisa Nyetir Sendiri

Editor: rosihan c anwar
Kamis, 11 September 2014 08:45 WIB

?Inilah mobil otonom besutan Mercedes yang dipamerkan dalam Bildergalerie IAA 2013. foto:repro dw.de

Laik Pasar

Sebaliknya industri otomotif mulai unjuk gigi. Musim panas lalu sebuah kendaraan penelitian milik Daimler yang dibuat dengan basis Mercedes S Class melaju secara otonom antara Mannheim dan Pforzheim yang berjarak 88 Kilometer.

Perusahaan asal Stuttgart itu bahkan mengklaim, teknologi otonomi yang digunakan pada kendaraan tersebut nyaris laik pasar. Jalur itu sendiri dipilih untuk merefleksikan perjalanan pertama Bertha Benz dengan buatannya sendiri.

Mercedes saat ini sudah menawarkan teknologi Stop&Go Pilot untuk kendaraan S Class. Teknik tersebut membantu berkendara secara otonom di tengah kemacetan. Buat kota seperti Jakarta, Beijing, New Delhi, Sao Paulo atau New York, teknologi itu bisa sangat memudahkan pengendara.

Tanggungjawab dalam Kasus Kecelakaan

Berbeda dengan Google, industri Otomotif bisa mengandalkan divisi penelitian yang beranggotakan puluhan mekanik dan teknisi dengan pengalaman segudang. Google memilih cara yang lebih pragmatis. Pada setiap otonom tertanam teknologi senilai 150.000 US Dollar, antara lain sistem radar berbasis laser yang dipasang di atap kendaraan.

Industri otomotif sebaliknya membidik piranti yang tidak mencolok, "kami benar-benar ingin memproduksi kendaraan otonom untuk pasar," kata Christian Senger dari Pusat Penelitian Continental. Pemasok suku cadang seperti Conti, Valeo dari Perancis atau Visteon asal Amerika Serikat memainkan peranan penting dalam mewujudkan kendaraan otonom yang laik pasar.

Betapapun juga, Google dan industri otomotif yakin, kendaraan otonom sudah akan merambah pasar hingga tahun 2020. Sampai saat itu, segudang masalah teknis masih harus diatasi. Selain itu industri otomotif juga berhadapan dengan masalah lain: siapa yang bertanggungjawab jika otonom terlibat dalam kecelakaan?

"Masalah asuransi saat ini belum dipecahkan," kata Presiden Renault dan Nissan, Carlos Ghosn pada Pameran Otomotif Internasional (IAA) Juni silam. Kendati begitu ia meyakini, pihak industri, asuransi dan pemerintah bakal menemukan solusi yang tepat dalam waktu dekat.

Sumber: dw.de

 

sumber : dw.de

 Tag:   Teknologi mobil

Berita Terkait

Bangsaonline Video