​Saksikan Jari-Jari Jokowi Hadap Kiblat saat Salat, Kiai Asep Mau Kumpulkan Ulama Berpengaruh | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Saksikan Jari-Jari Jokowi Hadap Kiblat saat Salat, Kiai Asep Mau Kumpulkan Ulama Berpengaruh

Editor: EM Mas'ud Adnan
Wartawan: MMA
Kamis, 30 Agustus 2018 07:07 WIB

Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memberikan taushiyah di depan 700 pengurus MWC NU dan Ranting NU se-Surabaya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Ahad malam (15/7/2018). foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kiai miliarder yang dikenal dermawan, Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengaku akan segera mengumpulkan para kiai berpengaruh untuk mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.

Pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu punya argumentasi keagamaan yang kuat. Ia memberi contoh soal cara salat . Menurut Kiai Asep, dari segi ritual salat memenuhi standard fiqh Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja). Kiai Asep mengaku memperhatikan betul cara salat saat umroh bersama menjelang pemilihan presiden pada 2014.

“Saya menyaksikan sendiri saat Pak salat di mathaf (tempat tawaf di Makkah-red). Saat itu yang jadi imam Kiai Hasyim Muzadi. Saya memperhatikan dari belakang, saat sujud jari-jari kaki Pak menghadap kiblat. Begitu juga ketika duduk iftirosy dan duduk tawarruk sesuai tempat iftirosy dan tawarruk. Ini berarti saat di kampung Pak ngaji Safinatus Shalah,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada bangsaonline.com, Rabu malam (29/8/2018).

Duduk iftirosy adalah duduk pada tasyahud awal dalam salat dengan menegakkan kaki kanan dan membentangkan kaki kiri kemudian menduduki kaki kiri tersebut. Sedangkan duduk tawarruk adalah duduk pada tasyahud akhir dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri ke depan (di bawah kaki kanan), dan duduknya di atas tanah/lantai, bukan di atas kaki.

Kiai Asep mengaku memperhatikan cara salat tidak hanya saat umroh bersama. Tapi juga ketika berkunjung ke pesantren yang diasuhnya, yakni Amanatul Ummah di Siwalankerto Surabaya. Saat itu ia salat jejer dengan di Mushola Amanatul Ummah. Ternyata salat memang memenuhi standar fiqh Aswaja.

“Kualitas keislaman seseorang ditentukan oleh salatnya,” ungkap Kiai Asep yang kini punya 10 ribu santri itu.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video