​Saksikan Jari-Jari Jokowi Hadap Kiblat saat Salat, Kiai Asep Mau Kumpulkan Ulama Berpengaruh | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Saksikan Jari-Jari Jokowi Hadap Kiblat saat Salat, Kiai Asep Mau Kumpulkan Ulama Berpengaruh

Editor: EM Mas'ud Adnan
Wartawan: MMA
Kamis, 30 Agustus 2018 07:07 WIB

Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memberikan taushiyah di depan 700 pengurus MWC NU dan Ranting NU se-Surabaya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Ahad malam (15/7/2018). foto: bangsaonline.com

Begitu juga Kiai Ma’ruf Amin. Menurut Kiai Asep, Kiai Ma’ruf Amin adalah tokoh NU yang faqih (alim atau ahli ilmu agama Islam-Red) dan dekat dengan keilmuan pesantren. “Barang siapa yang dikehendaki Allah jadi orang baik, maka Allah akan menfaqihkan dalam keilmuan Islam,” kata putra pendiri NU, KH Abdul Chalim itu.

Kebetulan putri Kiai Ma’ruf Amin kini sedang nyantri atau belajar di pesantren yang diasuhnya. “Putri bungsu Kiai Ma’ruf Amin mondok di Amanatul Ummah,” tutur Kiai Asep yang Mustasyar PCNU dan mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya.

Kiai Asep yang kini Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat mengaku akan mengumpulkan kiai dengan biaya sendiri seperti saat memobilasi kiai memenangkan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Ia mengaku tak mengalkulasi untung-rugi dalam memperjuangkan pemimpin. Sebab harta yang didermakan untuk perjuangan pasti diganti lebih besar oleh Allah SWT.

Bahkan hingga sekarang Kiai Asep konsisten tak mau menerima bantuan dari pemerintah. “Bukan saya tak mau dibantu pemerintah. Tapi tak adil kalau saya yang selama ini teriak keadilan lalu menerima bantuan pemerintah, sementara banyak pesantren-pesantren kecil membutuhkan bantuan,” tegas Kiai Asep.

Karena itu ia menolak ditawari bantuan oleh Khofifah. Usai Khofifah menang pilgub, ia mengaku ditawari bantuan dana untuk pesantren yang diasuhnya. Namun kiai yang tiap hari menyedekahkan hartanya ratusan juta ini menolak secara halus bantuan dana yang disalurkan lewat gubernur terpilih itu. Ia justru minta Khofifah menyalurkan dana bantuan itu ke pesantren-pesantren kecil yang membutuhkan.

“Bu Khofifah kemudian memasrahkan kepada saya untuk menentukan pendataanya, pesantren mana saja yang akan dibantu. Saya juga menolak. Mohon maaf Bu Khofifah nanti orang mengira saya ambil untung dari situ,” kata Kiai Asep yang waktu mudanya mengaku sangat miskin bahkan pernah menjadi kuli batu sembari tersenyum. (MMA)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video