Sumamburat: Inilah Debat yang Adil dan Beradab | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sumamburat: Inilah Debat yang Adil dan Beradab

Editor: Redaksi
Wartawan: --
Rabu, 16 Januari 2019 09:58 WIB

Suparto Wijoyo.

Oleh: Suparto Wijoyo*

17 JANUARI 2019 diagendakan pagelaran akbar berdemokrasi yang konon dinanti banyak orang. Konon saja mengingat situasinya sudah dipahami oleh khalayak mengenai materi yang diperbincangkan, bukan yang diperdebatkan. Inilah perdebatan yang membincang dan bincangan yang dikira perdebatan. Itukah yang dinamakan debat persepsional atau mempersepsi omong-omong yang diperkirakan sebagai debat. Inilah debat yang menjadi menarik diikuti bukan karena kandungan kata debat yang berwatak dasar “bersilat lidah” melainkan adanya konsensus antarpihak untuk tetap membungkus setiap kata yang dikemukakan harus dianggap debat. Bukan isinya yang penting tetapi bungkus debatnya itu. Adakah ini menjadi arena perbincangan yang paling asyik, lucu ataukah sekadar babakan yang berkelambu mafhum-memafhumi saja.

Begitulah pandangan yang beredar dalam ruang awam dengan segala konsekuensinya. Debat kandidiat Capres-Cawapres yang dihelat KPU itu sejatinya tidak ada misteri yang tersembunyi karena semua serba terang dengan kisi-kisi yang sudah diterima para paslon. Ini adalah sebuah perdebatan yang dianggitkan dari mimpi-mimpi tentang adegan. Mimpi mengenai sesuatu yang belum tentu dianggap gagasan tetapi sekadar ungkapan biasa untuk menjalankan perintah penyelenggarageneral election. KPU adalah pihak yang paling sentral dalam skenario besar perdebatan ini meskipun tanpa lagi memberikan rasa degub yang menggetar, rasa deg-degan yang bergelora dan rasa greget yang menyentuk titik terdalam kesadaran jiwa.

KPU benar-benar memberikan rasa aman demi persatuan dan persaudaraan. Ini sebentuk pengamalan makna dasar sila kedua Pancasila sehingga debat yang dipanggungkan toiada lain adalah debat yang menginternalisir artian“kemanusiaan yang adil dan beradab”. Tidak boleh debatnya menyudutkan lawan melainkan menyudutkan diri sendiri jauh lebih mulia sebab membuka aib lawan tidaklah kepribadian yang sedasar dengan pesan “kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Apakah anda beradab apabila tega memperolok saudaramu sendiri? Apakah adil apabila soal tidak dibagikan dengan terang sebelumnya secara merata? Apakah elok apabila moderator pakai mengacak dalam memberikan pertanyaan? Intinya adalah bahwa semua harus menjaga keadaban dan karenanya keadilan itu dirasakan.Tegasnya, keberadaban debat ini harus dijaga KPU agar sangat beradab dalam menyelenggarakan debat capres cawapres itu. Tidak boleh ada yang dipermalukan. Inilah persepsi yang aneh, janggal dan sangat unik dalam perdebatan untuk memilik kandidat penguasa negeri.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video