​Pelataran Diparkiri Alat Berat, Pemilik Warung Sate di Tuban Gelar Aksi Protes | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Pelataran Diparkiri Alat Berat, Pemilik Warung Sate di Tuban Gelar Aksi Protes

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Istihar
Selasa, 16 Juli 2019 16:19 WIB

Pemilik dan karyawati warung sate saat melakukan aksi protes.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gara-gara sembarangan parkir, kendaraan alat berat di pelataran Warung Sate Banyuurip yang berada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten diprotoes pemilik dan karyawan warung, Selasa (16/7).

Mereka kesal lantaran keberadaan alat berat tersebut mengganggu pelanggan yang hendak parkir. Apalagi pemilik alat berat atau pelaksana proyek tak ada permisi sekalipun. Bahkan, tiga kendaraan alat berat itu sudah terparkir sejak 6 hari. Hal ini membuat pemilik dan karyawan semakin jengkel hingga melayangkan protes dengan menulis berbagai kecaman terhadap pemilik alat berat.

Maskuri (48) pemilik Warung Sate Banyuurip merasa dirugikan akibat ulah kontraktor tersebut. Ia menilai, pelaksana CV maupun PT tersebut ngawur dan tidak beradab. Sebab, menaruh alat berat sembarangan dan tanpa pemisi.

"Kalau parkir sehari dua hari tak masalah. Namun, kalau seminggu parkir berarti ini mencari masalah. Banyak pelanggan yang enggan mampir lantaran pelatarannya digunakan parkir tiga alat berat," ujar Maskuri kepada wartawan.

Untuk itu, Maskuri meminta pemilik CV atau PT untuk datang meminta maaf secara baik-baik. Menurutnya, sudah banyak pelanggan yang protes, karena keberadaan alat berat itu membuat susah parkir kendaraan lain yang hendak mampir makan.

"Pernah saya protes kepada pengawas dan mandor penggarap jalan. Namun, malah saya dipimpong dan itu katanya bukan urusannya. Ya jadinya begini saya protes dengan kami tempeli tulisan-tulisan kritik," timpalnya.

Mujoko Sahid, salah satu Tokoh Pemuda asal Kecamatan Bangilan yang kebetulan mampir di rumah makan sate itu juga menyangangkan ulah kontraktor tersebut. Ia mengakui, alat berat itu sangat mengganggu kenyamanan pelanggan. 

"Kami sebagai pelanggan jelas keberadaan alat berat itu mengganggu parkir kami," paparnya.

Ia pun menyarankan, agar pihak pihak penggarap proyek jalan juga dibekali safety skill dan safety sosial. "Hal itu perlu diperhatikan supaya tidak terkesan adigang adigung yang ujungnya membawa citra buruk terhadap pembangunan jalan. Supaya tidak mengganggu kenyamanan masyarakat," sarannya.

Terpisah, Heri pelaksana proyek PT Jala Karya Putra (Timbul Jaya Group) menuturkan, akan segera melakukan komunikasi dengan pengusaha warung makan yang lahannya ditempati alat berat miliknya. 

Secepatnya akan kita lakukan komunikasi aktif mas, kita tidak tahu kalau warung tersebut masih buka," pungkasnya.

Diketahui, terdapat proyek pengerjaan pengerukan dan pelebaran jalan provinsi arah Bojonegoro-Jatirogo, tepatnya di Desa Podang hingga Desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan. Pengerjaan proyek ini rencananya berlangsung selama lima bulan. Dimulai sejak Mei hingga September 2019 yang dilaksanakan oleh PT Jala Karya anak perusahaan Timbul Jaya Group. (ahm/ian)

 

 Tag:   Tuban Proyek Tuban

Berita Terkait

Bangsaonline Video