Kunci Gampang Dapat Ilmu, Syaikh Muhammad Ismail Anjurkan Santri Baca "Rabbi Zidni Ilman" 100 Kali | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kunci Gampang Dapat Ilmu, Syaikh Muhammad Ismail Anjurkan Santri Baca "Rabbi Zidni Ilman" 100 Kali

Editor: MMA
Rabu, 15 Januari 2020 01:48 WIB

Dari kiri: Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. Emil Elestianto Dardak, Syaikh Dr. Muhammad Ismail, Syaikh Barkawi, KH. Abdussalam Mujib, dan KH. Muhamamad Roziqi dalam Haul Akbar Masyayikh Al-Haramain (Makah-Madinah), Masyayikh Buduran dan KH Abdul Chalim, di Majid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Senin malam (13/1/2019). foto: bangsaonline.com

Karena itu acara haul itu penting. Apalagi haul itu digelar dalam masjid. Menurut dia, banyak sekali keutamaan berdzikir dalam masjid. Termasuk I’tikaf dalam masjid. Ia bahkan langsung mengajak para santri untuk niat I’tikaf. Ia menjelaskan bahwa I’tikaf bisa dilakukan kapan saja, termasuk ketika mengiktui acara haul ini.

Ketika menyinggung soal keutamaan ilmu, ia mengungkapkan bahwa ilmu beda dengan harta atau uang. Jika uang atau harta, kata dia, diberikan kepada orang lain, maka lama-lama akan berkurang dan bahkan habis. Tapi jika ilmu diberikan kepada orang lain justru akan bertambah dengan ilmu baru. “Ilmu baru itu bisa saja sebelumnya tidak diketahui, “ katanya. Karena itu umat Islam ditekankan selalu untuk menyampaikan ilmu kepada orang lain. “Ballighu anni walau ayah (sampaikan ilmu, meski hanya satu ayat),” ungkapnya.

Ia kemudian menganjurkan para santri agar setiap hari membaca wirid “Rabbi Zidni Ilman” sebanyak 100 kali. Atau sebisanya, meski tidak 100 kali.  “Agar gampang cari ilmu dan barakah.” Kata Syaikh Muhammad Ismail. Arti Rabbi Zidni Ilman: Ya Tuhanku tambahkanlah ilmu kepadaku.

Usai Syaikh Muhammad Ismail memberi taushiyah,Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA minta para santri mengingat dua hal. “Pertama, jangan biarkan waktu berlalu tanpa menambah ilmu. Kedua, kalian harus selalu membaca Rabbi Zidni Ilman,” kata Kiai Asep Saifuddin Cahlim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojoketo.

Sebelum acara haul, Syaikh Muhammad Ismail juga memberikan pengajian di Institut KH Abdul Chalim. Acara daurah ini diikuti sekitar 1000 kiai dan para mahasiswa pascasarjana Institut KH Abdul Chalim. Syaikh Muhammad Ismail mengkaji kitab Taisirut Tanwir Fiisqotit Tadbir.

Kitab itu menjelaskan bahwa dalam upaya bekerja keras kita tidak boleh memastikan keberhasilan. Sebaliknya kita harus memberi ruang untuk kemungkinan adanya ketentuan yang berbeda dari harapan kita. Kenapa? Karena jika kita memastikan keberhasilan, akan fatal jika hasilnya berbeda. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video