Begini Saran MUI dan Ahli Gizi Soal Cara Puasanya OTG, ODP, dan PDP | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Begini Saran MUI dan Ahli Gizi Soal Cara Puasanya OTG, ODP, dan PDP

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Rabu, 22 April 2020 21:59 WIB

Para petugas sedang menyiapkan minuman pokak untuk para ODP dan PDP.

Ahli Gizi yang juga menjabat Ketua DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Bidang Hukum dan Humas Andriyanto menjelaskan, orang sehat beraktivitas di rumah saja sudah pasti wajib berpuasa dengan tetap menjaga pola makan yang disesuaikan. Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dikarantina di rumah, maka mereka juga boleh berpuasa.

“Tentunya dengan mengonsumsi menu yang seimbang, perbanyak lauk pauk hewani terutama ikan laut, perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan, perbanyak minum minimal 8 gelas tiap hari. Selain itu, istirahat yang cukup, aktivitas ringan sebelum berbuka, konsumsi suplemen vitamin bila ada, dan minum-minuman yang hangat dan herbal,” kata dia.

Andriyanto memastikan, pada pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang dikarantina di rumah atau di rumah sakit darurat, maka sebaiknya dia tidak puasa. Sebab, ia khawatir imun tubuh ODP itu masih belum kuat dan lebih rentan terserang virus.

“Jadi, sebaiknya tidak puasa dulu. Dia harus selalu mengonsumsi makanan seimbang, tinggi anti oksida dan omega 3, banyak minum panas dan herbal juga,” tegasnya.

Selain itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dikarantina rumah atau tempat isolasi, karantina RS Darurat atau RS Rujukan, maka sebaiknya dia tidak berpuasa karena dia sudah dalam kondisi sakit. Apalagi pasien yang sudah terkonfirmasi positif dan sudah dirawat di rumah sakit darurat atau rujukan, maka itu sudah jelas tidak boleh puasa.

“Jadi, yang sudah PDP dan sudah positif , sudah tidak boleh puasa. Nah, di rumah sakit atau di ruang isolasi, menu yang disediakan harus TKTP (Prinsip Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein), kaya anti oksidan (Vitamin A/C/E/Selenium), dan kaya omega 3 sebagai anti inflamasi. Jumlah kebutuhan zat gizi tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi umum penderita,” jelasnya.

Sedangkan orang lanjut usia yang rentan terhadap tertularnya , apabila merasa sehat dan fit, maka dia boleh berpuasa. Akan tetapi bila mempunyai penyakit kronis, seperti DM, Gagal Ginjal, Jantung, Kanker, TBC, dan penyakit lainnya, maka dianjurkan tidak berpuasa. (ian/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video