Kejam, Jika Pengusaha Manfaatkan Covid-19 untuk PHK Karyawan, Ganti Tenaga Outsourcing
Editor: MMA
Sabtu, 06 Juni 2020 11:06 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Pondok Pesantren Amanaul Ummah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, menilai sangat kejam, jika ada pengusaha memanfaatkan kondisi Covid-19 untuk mem-PHK karyawannya lalu mengganti dengan tenaga outsourcing.
“Kejam sekali, jika informasi itu benar,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim usai menggelar munajat salat malam, istighatsah, dan doa bersama episode ke-5 di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Jumat (5/6/2020) malam.
BACA JUGA:
Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih
Menteri Sandiaga Uno Segera Groundbreaking Destinasi Wisata Religi Makam KH Abdul Chalim
Sekolah Islam Integrasi Hira Malaysia Kunjungi Amanatul Ummah, Kiai Asep Doakan dengan Khusu'
Dandim 0815 Mojokerto Silaturahim, Kiai Asep Tunjukkan Prestasi Santri Amanatul Ummah
Padahal, tutur Kiai Asep, perusahaan itu dalam kondisi sehat. “Produksinya jalan terus,” kata Kiai Asep. Kecuali, jika perusahaan memang vakum, akibat virus corona, sehingga tak bisa membayar karyawan.
(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM)
Memang, secara bisnis, cara-cara seperti itu sangat menguntungkan. Karena selain bisa dapat tenaga baru, juga biayanya jauh lebih murah. “Tapi itu kejam,” kata Kiai Asep. Sebab, kata Kiai Asep, orang yang terkena PHK sangat menderita dan terpukul. “Ada yang sampai stroke,” kata Kiai Asep.
Karena itu, Kiai Asep mengimbau agar para pengusaha mempertimbangkan sisi kemanusiaan dalam kondisi Covid-19 ini. Bahkan, Kiai Asep mengajak agar para pengusaha ikut peduli terhadap dampak sosial ekonomi Covid-19.
Kiai Asep sendiri selama ini intensif membantu warga terdampak sosial ekonomi Covid-19. Kiai yang dikenal kaya sekaligus dermawan itu membagikan 300 ton beras dan 40.000 sarung, serta uang Rp 50 ribu per orang kepada para relawan Covid-19 dan warga yang terdampak secara sosial ekonomi virus Corona.