​Kisah Perajin Wayang Kertas di Kediri Bertahan di Tengah Pandemi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Kisah Perajin Wayang Kertas di Kediri Bertahan di Tengah Pandemi

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 28 Juni 2020 20:04 WIB

Karmiadi sedang menunjukan wayang kertas hasil tatahannya. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

"Masalah harga itu paling kecil Rp 40 ribu sampai Rp 400 ribu, itu yang wayang kertas. Kalau harganya Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta, yang wayang talang minimal Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu," tambahnya.

Karmiadi mulai memproduksi dan menjual berbagai macam jenis wayang sejak tahun 1980-an. Tidak ada yang mengajarinya dalam menatah wayang. Adapun keahliannya ini diperolehnya secara autodidak.

Pria yang akrab dipanggil Pakde Wayang ini bercerita asal muasal dirinya menatah wayang. Sebelum tahun 1980-an, Karmiadi bermimpi mendengar suara atau bisikan mengenai nasib wayang di masa mendatang.

Sejak itu Karmiadi rajin membeli wayang umbul, yakni kumpulan gambar mini berbagai macam wayang. Dari situ ia mempelajari berbagai macam lakon wayang, lalu ia mulai berlatih menatah secara autodidak.

Ditambahkan oleh Karmiadi, karyanya tidak hanya laku di dalam negeri, melainkan juga pesanan di luar negeri, seperti dari Jepang, Amerika, Belanda, bahkan ke Arab. "Rata-rata yang beli itu cuma buat hiasan saja," pungkasnya. (uji/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video