Gubernur Khofifah Ganti Masker 5 Kali, Kiai Asep: Corona Melanda karena Kita Kotor | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gubernur Khofifah Ganti Masker 5 Kali, Kiai Asep: Corona Melanda karena Kita Kotor

Editor: MMA
Rabu, 29 Juli 2020 10:48 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menandatangani prasasti peresmian Asrama Gunung Jati Institut KH. Abdul Chalim Pacet Mojoketo disaksikan Gus Barra dan Ikfina Fahmawati dan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, Selasa (29/7/2020). foto: MMA/ bangsaonline.com

(Para santri putri Amanatul Ummah meluber ke luar masjid tapi tetap sesuai dengan standar protokol kesehatan yang ketat. foto: mma/ bangsaonline.com)

Usai acara istighatsah yang dimpimpin Kiai Asep Saifuddin Chalim, Gubernur dan Kiai Asep berserta rombongan meresmikan Asrama Mahasiswa Sunan Gunung Jati yang terletak di areal Isnstitut KH Abdul Chalim. Namun saat pengguntingan pita, Gubernur justru mempersilakan Kiai Asp yang menggunting pita tersebut.

Rombongan Gubernur lalu menuju ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Di Masjid Raya KH. Abdul Chalim itu ribuan santri sudah menunggu kedatangan Gubernur . Saat Gubernur memasuki masjid, pasa santri langsung menyambut dengan shalawat thalaal badru alaina.

Yang menarik, ketika memberikan sambutan, Gubernur sempat memberikan album kehadiran Presiden RI Joko Widodo pada pengukuhan guru besar Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag.

“Pengukuhan guru besar satu-satunya yang dihadiri oleh Pak Presiden Jokowi adalah Kiai Asep Saifuddin Chalim. Ini fotonya,” kata Gubernur yang langsung disambut tepuk tangan meriah ribuan santri.

Gubernur kemudian juga mengambil buku yang ditulis Prof. Dr. Mas’ud Said. “Prof Mas’ud ini santri yang S2, dan S3-nya di Australia,” kata lantas minta salah satu santri membaca judul buku tersebut.

Indar Parawansa Pemimpin Perubahan,” kata santri itu membaca judul buku tersebut. Buku itu lalu diberikan kepada para santri tersebut.

Menurut , predikat sebagai pemimpin perubahan itu diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Tapi yang menyerahkan penghargaan itu Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

mengaku, semula ia tak mau ditulis oleh Prof Dr Mas’ud Said. “Karena saya merasa belum pantas,” kata . Tapi ternyata menteri termuda sejak Indonesia merdeka adalah Indar Parawansa.

Ia pun bercerita saat proses pengangkatannya sebagai menteri. Menurut dia, saat Gus Dur terpilih sebagai presiden, ia ditugasi menelepon para calon menteri. Di antaranya, Prof. Dr. Saparinah Sadli.

Namun, Prof. Saparinah yang dikenal sebagai aktivis dengan isu gender dan pemberdayaan perempuan itu justru menelepon Gus Dur, bahwa yang pantas menjadi menteri adalah Indar Parawansa. Saat itu menjabat Wakil Ketua DPR RI.

Gus Dur pun menerima usulan Prof. Saparinah dan mengangkat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Ketua BKKBN.

Meski demikian, tak merasa melayang-layang. Ia tetap menjadi diri sendiri. Karena itu, Ketua Umum PP Muslimat NU itu minta para santri tetap menjadi diri sendiri. ”Jadilah diri kita dan lakukan yang terbaik,” nasehat Gubernur kepada ribuan santri.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur berusia 55 tahun itu lalu memberikan secara simbolik. Sebanyak 5.000 ia berikan ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah. (mma)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video