​Perluas Ekspor UMKM, Gubernur Khofifah: Ini Inisiasi BI Jatim Sinergi dengan Pemprov | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Perluas Ekspor UMKM, Gubernur Khofifah: Ini Inisiasi BI Jatim Sinergi dengan Pemprov

Editor: MMA
Jumat, 16 Oktober 2020 21:31 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Difi Ahmad Johansyah dalam acara pembukaan UMKM Virtual EXPO secara on line di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (16/10). foto: ist/ bangsaonline.com

Sementara Kepala Perwakilan Jatim Difi Ahmad Johansyah menuturkan, bahwa peran di negara berkembang sangat signifikan, khususnya bagi perekonomian. Satu tahun lalu, BI bersama dengan beberapa daerah sudah memulai bisnis matching untuk menyambungkan pasar Jatim dengan luar negeri, yakni Singapura dan Malaysia.

Hasilnya, dari dua negara tersebut, sudah ada beberapa yang sudah tersambung kerjasamanya. Hal ini menunjukkan ada permintaan dari hasil produksi Jatim dari pasar luar negeri. Dari situ, ada ide untuk membawa beberapa produk Jatim bisa diminati Diaspora Indonesia di luar negeri.

"Setahun terakhir, kami sudah berkomunikasi dengan Diaspora Indonesia di luar negeri agar mau menjadi partner dagang dari pengusaha di Jatim. Sudah dimulai Malaysia dan Singapura, dan selanjutnya sudah menyambungkan Kediri dengam Belanda dan Australia," jelasnya.

Kali ini, ujarnya, ada tiga Diaspora di Qatar, Afrika Selatan dan Mesir yang siap menyambung kerjasama. Diharapkan ada tanda tangan MoU dan perjanjian dagang dengan tujuan bisa membuka peluang produk masuk ke pasar negara tersebut.

"Semua produk silahkan dilakukan . Misal peyek dan lodho silakan saja selama menghasilkan devisa dan membuka lapangan kerja. Dengan adanya diaspora membuka potensi pasar yang sangat besar," ungkapnya.

diakui memiliki kontribusi besar dalam mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, sekaligus mengurangi jumlah pengangguran dan penciptaan nilai tambah dalam PDB. Menurut data BPS, di Indonesia terdapat lebih dari 26 juta atau 98,68% dari total usaha non pertanian. Dari sektor tersebut menyerap tenaga kerja sebanyak 59 juta orang atau 75,33% dari total tenaga kerja non pertanian di Indonesia.

"Hal tersebut menggambarkan bahwa struktur ekonomi Indonesia mayoritas ditopang oleh kegiatan khususnya untuk mendorong aktivitas konsumsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Dari sisi sektoral, mayoritas Indonesia merupakan pelaku usaha di sektor perdagangan besar dan eceran (46,40 %) , Penyediaan Makan Minum (16,99 %) dan Industri Pengolahan (16,68 %). Dengan kontribusi sebesar itu, sebagai upaya mendorong pertumbuhan maka faktor kualitas produk dan akses pasar harus diperhatikan.

"Hal tersebut juga sekaligus menjadi tantangan utama bagi untuk tumbuh dan berkembang," ungkapnya. (tim) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video