Piranti Internet Jadi Kunci Perusahaan Merespons Krisis, Pertamina Manfaatkan Integrated News Room | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Piranti Internet Jadi Kunci Perusahaan Merespons Krisis, Pertamina Manfaatkan Integrated News Room

Editor: Redaksi
Jumat, 23 Oktober 2020 16:17 WIB

Heppy Wulansari, Manager Media Communication PT Pertamina (Persero).

Isu-isu di media sosial dipantau, karena isu tak terduga bisa muncul dari sana. Salah satu yang diakui Heppy cukup berat untuk ditangani adalah Twitter. harus menyampaikan narasi terbaru yang lebih detail dan aktual dibandingkan di platform media sosial lain.

"Dari pengalaman selama ini dari seluruh platform, twitter relatif lebih berat, dan dalam beberapa kasus seolah-olah jadi battlefield bagi kami, karena cuitan-cuitan yang muncul impact-nya sangat besar, apabila kasus yang sifatnya politis. Kami masih belajar meng-handle cuitan dengan baik," kata Heppy.

Sementara untuk instagram, memanfaatkannya untuk menampilkan konten foto-foto yang kuat untuk menunjukkan citra perusahaan yang tangguh dalam menghadapi krisis. Kanal Youtube digunakan untuk menyampaikam video dan kilasan-kilasan. Facebook digunakan untuk mengekspos informasi program tanggung jawab sosial perusahaan di lokasis krisis.

juga melibatkan 'selebriti' media sosial sebagai endorser dan influencer. Intinya, ingin menunjukkan bahwa bertanggUng jawab penuh, melibatkan pihak kompeten kelas dunia untuk mengatasi krisis, menerapkan langkah penanggulangan sesuai standar HSSE (Health, Safety, Security, Environment), berkomitmen memulihkan kerusakan lingkungan dan memperbarui infrastruktur masyarakat, dan memberikan kompensasi kepada warga terdampak secara transparan dan proporsional.

Heppy juga mengatakan ada media visit atau kunjungan media ke daerah-daerah terdampak, dengan harapan para jurnalis bisa melihat sendiri dan tahu langsung bagaimana kondisi di sana. "Kami hormati kode etik jurnalistik. Kami tidak mengatur menulis ini itu. Kami ajak ke lapangan, melihat sendiri apa yang terjadi," katanya.

Heppy mengakui agenda setting melalui jaringan kerja sama media sangat membantu untuk mengangkat berita-berita positif. "Kami juga melakukan pertemuan langsung dengan pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, redaktur, dan editor," katanya.

Suwarjono, Pemimpin Redaksi Suara.com, membenarkan langkah-langkah komunikasi publik yang dilakukan dalam menangani krisis. "Kalau krisis memang jangan panik, respons jangan terlalu lamban, dan hindari off the record. Hindari bicara rumor, spekulasi, opini pribadi. Hindari juga jargon akronim yang tak diketahui," katanya.

Perusahaan juga tidak boleh menolak berkomentar. "Hindari jokes khususnya berurusan dengan isu sensitif dan hindari mengulang pernyataan negatif," kata pria yang sudah bekerja di media massa online selama 25 tahun ini.

Media massa, menurut Suwarjono menyukai respon cepat, rilis lengkap, bahan mudah didapat, data dan angka, foto peristiwa, dampak besar, tokoh, unsur konflik, human interest kuat, dan viral. Perusahaan yang mengalami krisis disarankan melakukan cek fakta untuk memastikan informasi: apakah disinformasi, misinformasi, atau faktual. Lalu dilakukan mapping isu, dampak, terukur. Dari sini kita bisa menentukan strategi komunikasi, siapa lead krisis, siapa yang akan menyebarkan info, bagaimana cara, kapan, di mana. Juga ditentukan strategi penyebaran informasinya," katanya. (*)

 

 Tag:   Pertamina

Berita Terkait

Bangsaonline Video