Politikus PKB Soroti Kinerja Bina Marga Kementerian PUPR Terkait Pembangunan Jalan Tol Madura
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Subaidah
Kamis, 28 Januari 2021 10:45 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Syafiuddin Asmoro, anggota Komisi V DPR RI menyoroti tiga permasalahan di Pulau Madura yang hingga saat ini belum tertangani. Yakni soal perkembangan pembangunan jalan tol, banyaknya jalan nasional yang rusak, dan kegiatan padat karya di tengah pandemi Covid-19.
Pria yang akrab disapa Abah Syafi' ini mengaku prihatin karena hingga detik ini pencanangan pembangunan jalan tol di wilayah Madura belum terealisasikan. Padahal rencana tersebut sudah tercantum dalam Perpres Nomor 80 tahun 2019.
BACA JUGA:
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Langsung Buatkan Surat Tugas untuk Gus Barra
Draft RUU Penyiaran yang Beredar Belum Final, Achmad Baidowi: Masih akan Diharmonisasi
Tolak Revisi RUU Penyiaran, Jurnalis di Blitar Gelar Demo Bawa Poster hingga Batu Nisan
Respons Syafiuddin soal Pernyataan Sekretaris Kemenkop UKM
"Padahal, pembangunan jalan tol se-Nusantara sudah dibangun, mulai dari Aceh-Papua. Naifnya, Pulau Madura belum tersentuh, meski Perpres 80/2019 telah memberikan mandat terhadap pembangunan tol kawasan Tanjung Bulupandan," cetus Politikus PKB ini saat RDP dengan Binamarga dan Kementerian PUPR, Rabu (27/1/2021).
"Di Perpres 80 tercantum bahwa ada pembangunan jalan tol untuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Pandan, namun sampai detik ini belum terealisasi. Saya curiga pemerintah ini hanya menjadikan Madura sebagai selingkuhan saja. Habis manis sepah dibuang. Hanya diambil madunya saja," ungkapnya
Begitu juga soal banyaknya jalan nasional yang rusak di Madura namun tak kunjung diperbaiki. Menurut Syafiuddin, pemerintah kurang perhatian dengan infrastruktur di Madura. Padahal banyak pengguna sepeda motor di Madura menjadi salah satu sumber pajak terbesar.
"Banyak kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa karena terpeleset di lubang-lubang jalan. Karena rusaknya sangat luar biasa. Ini saya harap ada perhatian dari pak Dirjen dan Kementerian PUPR," ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat Madura dilibatkan dalam proses pembangunan. Diharapkan melalui kegiatan padat karya yang dengan melibatkan masyarakat, dapat menumbuhkan perekonomian baru di tengah pandemi Covid-19.
"Kegiatan padat karya yang dilakukan secara swakelola oleh Kementerian PUPR, saya minta konstituen saya di Madura dapat dilibatkan. Sehingga dengan kegiatan ini bisa menjadi sedikit obat bagi masyarakat Madura di tengah pandemi Covid-19," pungkasnya. (ida/uzi/rev)