Sambut Baik SWF di Indonesia, Jasa Marga Siap Optimalkan Dana LPI
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Nanang Fachrurozi
Senin, 08 Maret 2021 22:33 WIB
“Jadi asetnya sendiri di-recycle, tidak full divestment. Jasa Marga sudah beberapa kali melakukan asset recycling maupun equity fundraising baik itu melalui direct investment yang kita lakukan di tahun 2017 dengan melakukan divestasi sebagian ruas Semarang-Solo maupun di ruas JORR. Selain itu, kami juga sudah memperkenalkan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT),” tambahnya.
Terdapat empat manfaat dari program asset recycling dalam hal ini termasuk SWF bagi Jasa Marga, yaitu meningkatkan likuiditas bagi Jasa Marga untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, sebagai alternatif pendanaan dari sisi ekuitas selain dari sumber pendanaan lainnya, untuk memperbaiki struktur pemodalan perusahaan karena adanya ekuitas baru, serta yang terakhir, meningkatkan kinerja karena penjualannya akan dilakukan di atas nilai buku sehingga ada keuntungan yang dapat dibukukan dari transaksi ini.
Meskipun secara aset perusahaan siap, Donny juga menjelaskan, dilakukan pemilihan untuk tahap awal, sehingga saat ini ada sembilan proyek jalan tol yang masuk sebagai ruas potensial Jasa Marga untuk SWF, yaitu Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung dan Jalan Tol Bali Mandara.
“Namun dapat kami sampaikan, sembilan ruas ini ke depannya pun juga dapat diganti sesuai dengan risk appetite dari INA sendiri. Untuk di tahun ini, kami targetkan sekitar 2-3 ruas jalan tol yang terealisasi. Kami terus melakukan persiapan di internal untuk menyiapkan aset-aset ini dalam investment book, sehingga kita harapkan transaksi dapat kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat,” tutup Donny. (nf/ian)