Testimoni Prof Siti Fadilah, Sudi Silalahi dan Abu Rizal Bakrie Pasca Disuntik Vaksin Nusantara
Editor: MMA
Minggu, 25 April 2021 06:49 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINEcom - Ternyata tak mudah melahirkan vaksin mandiri. Atau vaksin produk dalam negeri.
Tapi lumayan lega setelah ada jalan tengah untuk Vaksin Nusantara (VakNus). TNI-AD, BPOM, dan Kemenkes akhirnya MOU untuk kelanjutan penelitian Vaksin Nusantara (VakNus). Tapi bagaimana efek pasca disuntik VakNus? Bagaimana juga kelanjutan vaksin produk anak bangsa yang lain?
BACA JUGA:
Jokowi Ingin Jadi Ketum Golkar? Aburizal Bakrie: Tunggu 5 Tahun atau Ubah AD/ART
Demi Jatim dan Indonesia, Kiai Asep Pimpin Istighatsah Vaksin Merah Putih
Meski Dipecat IDI, Terawan Tetap Nyuntik Pejabat Tinggi Pakai Vaksin Nusantara, Loh?
Sudi Silalahi, Jenderal Batak yang Berani Ingatkan Presiden Salat Jumat
Nah, silakan simak tulisan Dahlan Iskan, wartawan handal itu, di Disway dan HARIAN BANGSA. Di bawah ini BANGSAONLINE.COM menurunkan tulisan manarik itu secara langkap. Selamat menikmati:
INI hanya testimoni. Yang dalam hierarki penelitian derajatnya paling rendah. Dan wartawan terlalu banyak menulis berbasis testimoni. Pun seperti yang saya tulis hari ini.
"Alhamdulillah, tidak ada keluhan apa pun," ujar Siti Fadilah Supari, mantan menteri kesehatan yang gelar akademisnyi profesor doktor.
Fadilah menjalani "vaksinasi nusantara" Jumat pagi lalu. Kesaksian ini diucapkan Sabtu petang kemarin.
"Apakah tidak meriang?"
"Tidak," jawabnyi.
"Tidak mengantuk?"
"Tadi malam mengantuk sekali. Tidur nyenyak. Senang sekali bisa tidur nyenyak," katanyi.
Saya juga mendapat WA testimoni sukarela dari Sudi Silalahi. Ia mantan sekretaris kabinet. Letnan Jenderal purnawirawan.
"Mas DI, Alhamdulillah, sejak ambil darah sample, sampai dengan pasca suntik Vaknus tidak ada keluhan apa-apa," tulisnya. Jam 17.00 kemarin saya menelepon Pak Sudi. Dengan ragu. Saya ingin testimoni lebih banyak. Tapi saya tahu, di bulan puasa seperti ini, pada jam seperti itu Pak Sudi pasti sudah di masjid.
Testimoni lainnya dari pionir VakNus: Aburizal Bakrie. Ia konglomerat yang pernah kesasar ke politik.
Kemarin adalah hari ke-6 setelah disuntik VakNus. "Tidak ada keluhan apa-apa," katanya.
Tiga tokoh itu sudah tua semua. Punya penyakit-penyakit ikutan semua.
Pak Ical –nama panggilan Aburizal Bakrie– hari itu disuntik bersama istri, anak, dan sekretaris. Anaknya yang perempuan, Anindhita Anestya Bakrie. Empat-empatnya, kata beliau, tidak punya keluhan.
Dengan demikian tidak perlu menulis apa pun di formulir keluhan. Semua relawan VakNus memang diberi segepok dokumen. Ada penjelasan teknis. Ada hak dan kewajiban relawan. Ada formulir kesediaan secara sukarela. Ada pula lembaran untuk pelaporan keluhan.
Relawan harus menulis apa pun keluhan yang dirasakan. Termasuk yang paling ringan sekali pun. Bahkan pun yang tidak ada hubungannya dengan VakNus. Misalnya: diserempet sepeda motor.