Tak Bawa Surat Bebas Covid-19, Pengendara Wajib Rapid Test Antigen di Tempat
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Indrayadi
Minggu, 23 Mei 2021 00:31 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah berkantor di Kelurahan Bubutan, Wali Kota Eri langsung meninjau penyekatan di beberapa titik perbatasan kota. Setidaknya ada dua titik yang dikunjunginya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), yakni penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya dan di Bunderan Waru depan Mal City of Tomorrow (CITO).
Penyekatan dilakukan bagi pengendara dari luar kota yang masuk ke Surabaya, selain wilayah aglomerasi, sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran.
BACA JUGA:
Tawuran Gangster di Surabaya Tewaskan Remaja, Polres Tanjung Perak Tangkap 6 Pelaku
Ditangkap Kasus Curanmor, Residivis Narkoba di Surabaya Nangis
Janda 2 Anak dari Probolinggo Tewas Tersambar Kereta di Surabaya
3 Pencuri Kabel Telkom di Surabaya Dilepas, Polisi Beberkan Alasannya
Tiba di lokasi penyekatan Jembatan Suramadu, Wali Kota Eri disambut sosok pocong beserta kerandanya. Namun, pocong tersebut adalah petugas kepolisian yang mengenakan kostum pocong. Melihat itu, ia mengaku terkejut sekaligus mengapresiasi inovasi yang dimiliki oleh Polrestabes Tanjung Perak.
"Karena pendekatan yang kita gunakan adalah persuasif. Semua ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Siapa pun yang masuk di Kota Surabaya harus menjaga prokes, jangan sampai terjadi lonjakan kasus," katanya, Sabtu (23/5/2021).
Ia menjelaskan, bagi pengendara dari luar Surabaya tetapi belum membawa bukti surat bebas Covid-19, maka mereka wajib rapid antigen di tempat. Sedikitnya ada 34 pengendara dari Madura yang telah di-rapid antigen. Dari angka itu, dua orang dinyatakan reaktif dan dibawa ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura.
Meski nantinya penyekatan ini sudah tidak ada, namun ia berharap pada saat masuk Surabaya, warga sudah tahu harus membawa surat keterangan bebas Covid-19. Selama ini Satgas Covid-19 Kota Surabaya dan satgas yang terbentuk di masing-masing RT/RW, saling gotong-royong berjuang demi memutus penyebaran wabah dunia tersebut.