​Awalnya Chairul Saleh Tak Milih Bung Karno sebagai Presiden Pertama, Lalu Siapa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Awalnya Chairul Saleh Tak Milih Bung Karno sebagai Presiden Pertama, Lalu Siapa

Editor: MMA
Senin, 14 Juni 2021 06:50 WIB

Dahlan Iskan

Berarti sudah setahun panitia belum berhasil membuat rumusan. Bahkan Ali sendiri sudah turun dari jabatan perdana menteri.

UU baru tersebut dimaksudkan untuk mengganti Territoriale Zee en Marietieme Kringen Ordonantie yang diterapkan sejak masa kolonial.

Chairul mencari Mochtar. ”Ini bagaimana? Kapal perang Belanda kok masih mondar-mandir saja di Laut Jawa. Ini Laut Jawa apa tidak bisa dijadikan laut pedalaman?” kata Chairul.

"Tidak bisa," jawab Mochtar.

Chairul pun marah.

”Pokoknya bikin supaya bisa. Jangan bilang tidak bisa!” sergah Chairul.

”Wah, ini bertentangan dengan hukum internasional," ujar Mochtar.

”Kamu ini masih muda. Ngomongnya tidak revolusioner," ujar Chairul. "Kalau dulu waktu proklamasi kita mendengarkan orang-orang yang terlalu yuridis, proklamasi juga tidak jadi. Kamu harus mengubah cara berpikir. Pokoknya mesti bisa!” kata Chairul.

Mochtar terlecut oleh ”paksaan” Chairul itu. Ia minta cuti 2 minggu. Ia pergi ke Bandung. Ia selesaikan konsep itu di masa cutinya itu.

Bulan berikutnya, Desember 1957, konsep Mochtar itu dipaparkan di sidang kabinet. Yang memimpin sidang Perdana Menteri Juanda.

Sebelum masuk ruang sidang Chairul mencari Mochtar. ”Dalam konsep itu nanti yang diukur dari pantai berapa meter?” tanya Chairul.

”12 mil laut,” jawab Mochtar.

”Bikin 17 mil. Angka 17 itu keramat, 17 Agustus, ” tukas Chairul.

Rupanya orang seperti Chairul tetap saja radikal. Ketika deklarasi penguasaan laut itu diumumkan, negara-negara Barat protes. Mulai dari Amerika sampai Australia. Saat itu Belanda memang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.

”Mereka protes? Kalau negara-negara imperialis itu protes berarti kita di jalan yang benar, ” ujar Chairul enteng.

Waktu itu Chairul berumur 40 tahun. Mochtar baru berumur 27 tahun. Tapi ia sudah bisa menyikapi tekanan, paksaan, kemarahan, dan bentakan dengan begitu positifnya.

Chairul meninggal di umur 50 tahun, tidak lama setelah dianggap terlibat G30S/PKI. Ia adalah Ketua umum Partai Murba, yang dikenal sebagai partai kiri.

Mochtar meninggal minggu lalu di umur 92 tahun. (*)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video