Khofifah Kukuhkan Semua Bupati Perempuan dan Istri Bupati Bunda PAUD, Inilah Nama-nama Mereka
Editor: MMA
Senin, 20 September 2021 22:51 WIB
Khofifah mengatakan, salah satu yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan adalah kualitas SDM, seperti yang tertuang dalam lima program prioritas Presiden dan Wakil Presiden RI. Bahwa seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing maka PR yang harus dilakukan adalah menurunkan angka stunting, termasuk di dalamnya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penurunan angka stunting, AKI dan AKB ini, lanjutnya, harus menjadi satu kesatuan. Hal ini dikarenakan ketiga hal tersebut menjadi referensi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM dan daya saing.
“Untuk itu saya berpesan kepada Bunda PAUD kabupaten/kota untuk memperhatikan hal ini secara serius mengingat hal tersebut erat kaitannya dengan peningkatan kualitas SDM dan daya saing kita. Apalagi Bunda PAUD ini kan rata-rata istri Bupati/Walikota sehingga melekat juga sebagai Tim Penggerak PKK. Jadi bagaimana membangun life cycle ini termasuk berkoordinasi dengan OPD terkait termasuk BKKBN. Karena soal stunting misalnya, tidak cukup sosialisasi di 1.000 hari pertama kehidupan atau saat ibu hamil, tapi harus dimulai ketika usia remaja,” katanya.
Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Jatim ini meminta agar ke depannya tiap desa di Jatim harus memiliki PAUD. Hal ini dikarenakan PAUD merupakan tahapan pendidikan anak usia dini yakni usia 0-6 tahun atau yang biasa disebut golden age.
“Dengan adanya PAUD di setiap desa maka diharapkan anak-anak di usia golden age ini mendapatkan pendidikan yang membentuk karakter anak sejak dini, tentunya dengan pemberian gizi yang seimbang, stimulasi dan atau rangsangan bekaitan dengan perkembangan otaknya. Selain itu pendidikan PAUD menjadi tahapan pendidikan yang membantu anak-anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,” harapnya.
Khofifah juga meminta para Bunda PAUD kabupaten/kota untuk memantau proses pembelajaran PAUD di wilayahnya agar mengajarkan kehidupan penuh toleransi dan saling menghargai serta saling menghormati.
“Mohon para Bunda PAUD untuk bisa berkeliling terjun ke lapangan di wilayahnya memastikan jangan sampai ada PAUD yang mengajarkan nilai-nilai yang tidak selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasar Pancasila,” pesannya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat PAUD Ditjen PAUD, Dikdas, Dikmen Kemendikbudristek, Maryana, meminta kepada Bunda PAUD kabupaten/kota yang baru saja dikukuhkan ini untuk ikut memberikan advokasi, mensosialisasikan, memfasilitasi dan memberikan informasi kepada OPD terkait yang berhubungan layanan pendidikan. Serta mengoptimalkan layanan PAUD yang mmempunyai kualitas dan sudah berbasis kepada pengembangan anak usia dini holistik integratif.
“Artinya tidak hanya pendidikan saja namun kaitanya dengan pemenuhan kesehatan dan gizi, perlindungan, pengasuhan dan perawatan. Selain itu Bunda PAUD untuk sama-sama melakukan sinergi dan support kepada Bupati/Walikota menginisiasi Perwali atau Perbup terkait holistik integratif. Sehingga dapat bermitra, berbagi peran dan tugas sesuai fungsi tugas masing-masing kaitannya pemenuhan kebutuhan esensi anak sehingga setelah ini pokja bunda PAUD bisa dibentuk di masing-masing kab/kota,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI Santi Ambarrukmi, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Kepala Biro Kesra Hudiono, Ketua Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Provinsi Jatim Gardjati Heru Tjahjono, serta berbagai organisasi mitra seperti Forum PAUD Jatim, serta Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Jatim. (tim)