Tafsir Al-Hijr: Hakekat Keikhlasan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr: Hakekat Keikhlasan

Editor: Revol
Jumat, 20 Maret 2015 00:44 WIB

Ilustrasi. foto: dakwatuna.com

Logikanya, Ali makin keras dan makin serius menebaskan pedangnya dan menghabisi si kafir itu. Selain dia musuh dalam pertempuran agama, dia juga menghina dan meludahi wajahnya. Tapi ada pemikiran lain dalam benak Ali. Ketika dia berangkat perang, dia benar-benar niat berjihad dan ikhlas membela agama Allah, lillahi ta'ala. Begitu juga saat berhadapan dengan musuh, aksinya masih didorong oleh jihad fi sabilillah. Tapi begitu musuh sudah roboh dan meludahi, maka Ali tersinggung dan marah oleh ludahan itu.

Nah, disinilah Ali kuatir, kalau-kalau membunuh si kafir itu lebih didasari oleh rasa ketersinggungan dan marah pribadinya akibat diludahi si kafir tersebut, bukan karena dasar keikhlasan berjihad lillahi ta'ala. Ali takut kehilangan pahala berjihad, maka Ali memilih mengusir si kafir tersebut.

Si kafir memang selamat, tapi pikirannya terus terganggu oleh sikap Ali yang barusan dia alami yang dianggapnya sangat aneh dan tidak pernah ada dalam logika perang. Si kafir terus mencari tahu, apa alasan Ali melepaskan dia, saat dia justru meludahinya. Akhirnya, alasan Ali ini didengar oleh si kafir. Si kafir faham betul keagungan dan kemuliaan ajaran islam, - katanya - akhirnya dia memeluk islam dengan tulus hati.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video