Amankan Demo Buruh Tuntut Kenaikan Upah, Polda Jatim Kerahkan 3.200 Personel dan Tim Khusus
Editor: Rohman
Wartawan: Anatasia Novarina
Kamis, 25 November 2021 10:19 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 3.200 personel gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP akan dikerahkan untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi demo buruh dalam menyikapi kenaikan UMP (upah minimum provinsi).
Demo tersebut akan digelar Kamis (25/11) hari ini, di Surabaya, diikuti oleh ribuan buruh dari berbagai daerah di Jawa Timur, di antaranya dari Sidoarjo, Gersik, Malang, Pasuruan, Jember, dan Surabaya.
BACA JUGA:
Polda Jatim Periksa 10 Saksi Terkait Dugaan Korupsi di DPUPR Sampang
Oknum Pegawai PUPR Ditetapkan Tersangka Kasus Dana Rp13 M Pemkab Sampang untuk Proyek Lapen
Seret Nama Wartawan pada Kasus Dugaan Suap Rekrutmen Perangkat Desa, Ini Kata PWI Kediri
May Day, Ribuan Buruh Asal Sidoarjo Bergerak ke Surabaya, Ini Tuntutannya
Untuk mengamankan demo itu, personel gabungan akan disebar, antara lain di pintu masuk Surabaya, kawasan industri, exit tol dan titik-titik kumpul massa, agar aksi unjuk rasa tersebut dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, ribuan buruh dari berbagai organisasi dijadwalkan berkumpul di Frontage Jalan Ahmad Yani.
Agar tidak mengganggu aktivitas warga Surabaya, kata dia, petugas kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas. Masyarakat diimbau untuk menghindari Jalan Gubernur Suryo, atau Gedung Negara Grahadi, karena petugas akan melakukan penutupan jalan di lokasi tersebut.
Selain itu, lanjut Gatot, Polda Jatim juga telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dari elemen lain.
"Kami menyiapkan tim khusus yang memantau kelompok-kelompok di luar buruh yang akan berdemo, nantinya kita akan pisahkan, dengan melakukan koordinasi dengan korlapnya dan pengamanan obyek vital serta patroli ke perusahaan," tandasnya.
Ia berharap kepada peserta demo agar melaksanakan aksi dengan aman dan tertib. "Selain itu diharapkan peserta demo juga tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat Surabaya dalam beraktivitas," pungkasnya. (ana/mar)