SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan edisi ke-19 ini kembali mereview tentang orang Madura. “Ceritanya, orang Madura ini mengemudi mobil box terbuka, “ kata M Mas’ud Adnan, narator Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan.
Mobil box itu melaju di jalan raya. “Lalu mobil itu putar balik, padahal ada rambu yang melarang putar balik,” tutur Mas’ud Adnan. Mobil itu pun distop polisi.
Pak Polisi itu kemudian menghampiri sopir mobil box itu. “Sudah tahu ada larangan putar balik kok masih putar balik,” kata polisi itu.
Sopir asal Madura itu langsung menyanggah. “Saya hanya berputar Pak. Ndak balik. Kalau saya balik bahaya, bisa tabrakan,” kata orang Madura itu enteng.
Polisinya pun bingung. Ia lalu melihat kok mobil box itu mengangkut orang.
“Nah, ini pelanggaran lagi. Mobil box kan gak boleh mengangkut orang,” kata polisi itu.
Apa jawab orang Madura? “Lho, Pak itu bukan orang. Itu keluarga saya semua. Ini adik saya, yang ini keponakan saya, dan ini paman saya. Jadi saya gak ngangkut orang tapi keluarga saya sendiri,” kata si Madura.
Polisinya makin pusing. “Ya, sudah-sudah. Mana SIM-nya,” bentak polisi itu.
“O..Essim ya Pak?” tanya orang Maduta itu.
“SIM. Surat Ijin Mengemudi. Bukan Essim,” kata polisi itu.
“Iya, Pak Essim, Pak,” kata orang Madura itu lagi.
“Ya, sudah, terserah. Apa essim, apa assim terserah,” kata polisi itu.
“Loh, kalau assim, kata orang Madura itu bersin,” kata si Madura. Polisinya makin pusing. (tim)
