KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Minyak goreng menjadi penyumbang inflasi di Kota Kediri beberapa bulan ini. Berdasarkan data dari badan pusat statistik (BPS), minyak goreng masuk dalam 10 komoditas penyumbang inflasi.
Minyak goreng mengalami kenaikan harga sebesar 5,41 persen dengan andil penyumbang inflasi sebesar 0,075 persen. Sampai dengan saat ini, harga minyak goreng di Kota Kediri berkisar 18.000 hingga 20.000 rupiah.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar. Operasi pasar ini dilaksanakan pada Jumat - Sabtu (14-15/1) di dua tempat, yaitu UPT Perlindungan Konsumen dan Kelurahan Banjaran.
Dalam operasi pasar tersebut, minyak goreng dijual dengan harga 14.000 rupiah per liter. Namun, ada syarat bagi masyarakat yang akan membeli minyak goreng di operasi pasar, yakni harus membawa fotokopi kartu tanda penduduk (KTP). Satu KTP hanya bisa membeli maksimal dua liter minyak goreng. Namun, satu orang bisa membawa sampai 6 KTP.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan inflasi Kota Kediri pada tahun 2021 relatif rendah, yakni di angka 1,64 persen. Namun demikian, Pemerintah Kota Kediri melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) terus berupaya menekan harga komoditas penyumbang inflasi, salah satunya minyak goreng.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Salah satu upayanya, dengan menggelar operasi pasar minyak goreng. Diharapkan operasi pasar ini membantu masyarakat Kota Kediri untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng. Serta menjaga agar inflasi rendah dan terkendali.
“Operasi pasar ini diutamakan untuk masyarakat Kota Kediri. Jadi silakan datang dengan membawa fotokopi KTP. Kita akan terus berupaya untuk menekan harga minyak agar bisa dijangkau oleh masyarakat,” ujar wali kota yang biasa disapa Mas Abu itu, Kamis (13/1). (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News