SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Timur telah dipastikan digelar Kamis (20/1) mendatang. Menjelang pelaksanaan musda, Kader Senior Demokrat Jatim, dr Agung Mulyono, mengimbau para pengurus dan kader agar menjaga kondusivitas partai.
Sebab, dua pendukung Emil Dardak dan Bayu Airlangga, yang menjadi kandidat terkuat jelang musda, terus berupaya menunjukkan progres dukungan masing-masing. Hal ini membuat kondisi politik jelang musda sedikit menghangat. Ditambah maraknya berita tentang musda.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
"Ramai boleh ya, gak apa-apa, tapi jangan timbulkan kegaduhan yang tidak positif," kata Agung yang juga Ketua Komisi D DPRD Jatim ini, Senin (17/1/2022).
Politikus asli Banyuwangi ini mengingatkan, bahwa makanisme pemilihan ketua dalam Musda DPD Demokrat Jatim kali ini tidak menggunakan voting atau suara terbanyak. Sebab, sudah ada peraturan organisasi (PO) yang baru terkait pelaksanaan musda.
Dalam PO baru tersebut, terang Agung, kandidat cukup memenuhi 20 persen dari jumlah pemegang hak suara sah, untuk bisa jadi calon Ketua.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Bahkan, sambil berseloroh, pria penghobi olahraga gowes ini mengatakan bahwa untuk bisa menjadi ketua DPD, yang terpenting kandidat bisa melewati 2 jembatan menuju puncak atau JMP.
"JMP yang pertama itu, harus lolos perentase jumlah dukungan. Dari sini, nantinya DPD hanya mengusulkan ke DPP. Jembatan kedua yaitu fit and proper test, dan yang menentukan DPP. Bukan kayak dulu, banyak-banyakan suara. Jadi harus lolos dan lulus 2 jembatan itu," kata Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan (PPSK) DPD Partai Demokrat Jatim ini.
Menurnut Agung, yang utama adalah bisa melewati fit and proper test. Karena tes tersebut sebagai penentu. Artinya, kandidat atau calon ketua harus bisa menujukkan kemampuannya.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Karena ini (fit and proper test) adu ilmu. Jembatan 1 adu bolo (dukungan), jembatan 2 adu ilmu," ungkapanya sambil terseyum.
Presidium Kahmi Jatim yang sudah dua kali menjadi ketua komisi tersebut berharap, apa yang ia sampaikan ini bisa jadi pencerahan bagi kader Demokrat di Jatim, bahwa aturan main musda sudah berbeda.
"Jadi mari kita pilih yang terbaik. Dalam Musda ini kepentingan partai harus diutamakan, terutama bisa menang Pileg dan Pilpres 2024. Saya yakin kader yang diajukan ke DPP dan yang terpilih adalah kader terbaik," pungkasnya. (mdr/rev)
Baca Juga: Ratusan Laskar Khofifah-Emil Siap Berjuang di Pilgub Jatim 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News